Anggota Komite Eksekutif (Exco) sekaligus Juru Bicara PSSI, Arya Sinulingga berterima kasih atas dukungan publik terhadap perbaikan sepak bola yang dilakukan PSSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Arya Sinulingga juga mengapresiasi Indikator Politik Indonesia yang melakukan survei untuk mengetahui persepsi publik terhadap kinerja Erick maupun kebijakan naturalisasi timnas.
“Kami surprise karena survei ini mewakili seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya yang suka dan tahu dengan sepak bola. Kita juga surprise ternyata 60 persen masyarakat tahu Pak Erick ini Ketum PSSI.
“Sebagai sebuah cabor ini cukup hebat bahwa tahu ada Ketum PSSI namanya Pak Erick,” ujar Arya dalam rilis temuan survei nasional bertajuk “Sikap Publik terhadap Kebijakan Naturalisasi Pemain Timnas” di Jakarta, Selasa (5/11).
Berdasarkan hasil survei tersebut, Arya mengatakan mayoritas publik juga puas dengan kebijakan naturalisasi dan juga peningkatan level permainan timnas. Arya menilai hal ini merupakan bukti nyata komitmen PSSI dalam meningkatkan daya saing timnas di kancah dunia.
Arya menyampaikan kebijakan naturalisasi sejatinya bukan baru saat ini terjadi. Ia juga mengatakan kebijakan naturalisasi sudah berjalan sebelum era Erick. Namun, Arya mengatakan Erick memastikan pemain naturalisasi memiliki kualitas yang tinggi dan mengangkat level permainan timnas.
“Artinya kinerja kami mencari pemain berkualitas itu disetujui masyarakat Indonesia. Artinya kami bekerja dengan benar. Dulu pun ada naturalisasi tapi masyarakat tidak tahu kualitas. Sekarang kami memilih pemain tidak main-main,” ucap Arya.
Arya menyampaikan PSSI di era Erick sangat terbuka dengan berbagai masukan, termasuk jumlah pemain naturalisasi yang bagi sejumlah pihak dianggap terlalu banyak. Arya juga menjawab kritik bahwa PSSI dinilai menomorduakan pembinaan generasi muda.
“Ada yang bilang kami cuma fokus di timnas senior, padahal pembinaan usia muda sudah kami lakukan juga,” lanjut Arya.
BACA JUGA: Timnas Indonesia U-20 Tiba di Jepang untuk Langsungkan TC
Sebagai gambaran konkret, Arya mengatakan Indonesia baru saja mencatat sejarah. Pasalnya Indonesia berhasil mengirimkan timnas U-17, U-20, U-23, dan senior ke putaran final Piala Asia. Arya menyampaikan Indonesia menjadi satu dari sembilan negara yang mengirimkan empat level timnas ke putaran final Piala Asia.
“Baru kali ini Indonesia masuk di Piala Asia AFC dari semua usia, itu artinya kita di jenjang yang benar. Kalau naturalisasi kan senior banget. Hanya sembilan negara loh, jadi kita setara dengan Jepang, Arab Saudi, Korea Selatan, dan Uzbekistan,” ucap Arya.
Tak hanya di level timnas seluruh kelompok umur, Arya mengatakan Erick juga melakukan perbaikan terhadap kualitas kompetisi liga, pelatih, hingga wasit. Arya menyampaikan jumlah pelatih di Indonesia hanya sekitar 10 ribu orang. Angka tersebut jauh tertinggal dibandingkan Jepang yang memiliki 90 ribu pelatih.
Pun dengan jumlah wasit Indonesia yang masih di bawah 10 ribu wasit atau tertinggal dari Jepang yang memiliki 30 ribu wasit. Arya menyebut jumlah tersebut sangat rendah jika dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang besar.
“Jadi dari liga hingga pembinaan usia dini pun selama dua tahun kita buktikan dengan (timnas) kelompok usia kita masuk level Asia,” pungkas Arya.
Timnas Basket Indonesia gagal mendulang hasil manis, setelah dibungkam tuan rumah Korea Selatan dalam matchday ketiga Grup A…
Era baru telah dimulai di Manchester United, dengan Ruben Amorim secara resmi memulai tugasnya sebagai…
Nama Endrick sempat menjadi perbincangan hangat di dunia sepak bola saat ia resmi bergabung dengan…
Arema FC berhasil meraih kemenangan ketika bertandang ke Madura United pada pekan ke-11 Liga 1…
Malut United sukses meraih kemenangan ketika menghadapi Persis Solo pada pekan ke-11 Liga 1 2024/25,…
Timnas Futsal Putri Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa. Dalam laga perebutan tempat ketiga Piala AFF…