Fantastis! Ketua Umum PSSI Erick Thohir Sebut Timnas Indonesia Butuh Rp800 Miliar untuk Operasional

rizkaart

August 24, 2024 ยท 1 min read

Fantastis! Ketua Umum PSSI Erick Thohir Sebut Timnas Indonesia Butuh Rp800 Miliar untuk Operasional
Football | August 24, 2024
Timnas Indonesia baik putra maupun putri, dan segala kelompok umur, membutuhkan biaya operasional hingga Rp800 miliar.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan untuk membangun tim nasional Indonesia yang kuat memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit. Karena itu, PSSI membuka kesempatan kepada pihak lain yang ingin terlibat, untuk menjadikan sepakbola Indonesia terbang tinggi.

Hal itu dikatakan Erick usai menyaksikan PSSI melalui PT Garuda Sepakbola Indonesia (GSI) bersama Bank Mandiri, resmi melakukan kerja sama lewat penandatanganan kesepakatan di Jakarta, Jumat (23/9).

Kesepakatan dukungan penuh Bank Mandiri untuk Timnas Indonedia sebagai Presenting Partner itu juga dihadiri Waketum PSSI, Zainudin Amali, Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, Direktur Utama PT GSI Marsal Masita, dan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Dilansir situs resmi PSSI, eks presiden Inter Milan itu bahkan menyebut setiap tahunnya, timnas Indonesia baik putra maupun putri, dan segala kelompok umur, membutuhkan biaya operasional hingga Rp800 miliar.

Apa Yang Dikatakan

“Dasar bagi PSSI adalah terus berkomitmen untuk tidak terus tergantung pendanaan dari pemerintah. Alhamdulillah, kami sudah mendapat bantuan dari pemerintah Rp 120 miliar untuk persiapan training camp jangka panjang timnas U-17, U-20 putri, senior dan lain-lain,”

“Tapi dengan kebutuhan sekitar Rp 500 hingga 800 miliar pertahun untuk timnas saja, maka kita harus terbuka kepada sponsor. Atas dasar itu, saya mengapresiasi perhatian Bank Mandiri yang kini menjadi bagian penting di Timnas sepakbola kita,”

BACA JUGA: Shin Tae-yong Ungkap Tantangan Terbesar Indonesia Jelang Hadapi Arab Saudi

“Contohnya, nanti saat timnas harus melawan ke Bahrain dan China di Kualifikasi Piala Dunia mendatang. Dengan jarak tempuh antar negara yang jauh dan waktu pertandingan ketat, mau tidak mau, PSSI harus mencarter pesawat. Ini bukan kemewahan. Dan tidak semua penerbangan timnas harus pesawat carter,”

“Hal ini diambil agar pemain tidak kelelahan dan terhindar cedera. Untuk hal seperti itulah, kami harus andalkan sponsor atau pihak swasta. Tidak mungkin dari pemerintah,”