Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, ternyata memiliki hubungan yang erat dengan dunia sepakbola. Kecintaannya pada olahraga ini menunjukkan bahwa sepakbola bukan hanya sekadar permainan, melainkan juga memiliki makna mendalam bagi banyak orang, termasuk Paus. Berikut adalah enam fakta menarik tentang Paus Fransiskus dan sepakbola:
Paus Fransiskus lahir di Argentina, negara yang dikenal memiliki sejarah sepakbola yang kaya. Sejak kecil, ia telah menjadi penggemar setia San Lorenzo, salah satu klub sepakbola terkemuka di Argentina. Meskipun kini menjadi pemimpin Gereja Katolik, cintanya pada San Lorenzo tidak pernah pudar. Klub ini bahkan meraih beberapa gelar setelah Paus Fransiskus dilantik, yang dianggap sebagai tanda keberuntungan.
Ketika ditanya siapa pemain sepakbola terbaik sepanjang masa, Paus Fransiskus memberikan jawaban yang mengejutkan. Alih-alih memilih Lionel Messi atau Diego Maradona yang merupakan ikon Argentina, ia menyebut Pelé sebagai “tuan besar” di antara mereka. Paus memiliki kenangan istimewa bertemu Pelé dalam penerbangan di Buenos Aires, di mana ia terkesan dengan kemanusiaan yang dimiliki oleh legenda Brasil tersebut.
BACA JUGA: Roland Koeman Coret Steven Bergwijn dari Timnas Belanda Karena Gabung Al-Ittihad
Meskipun mengakui kehebatan Diego Maradona sebagai pemain, Paus Fransiskus tidak ragu mengkritik kelemahan Maradona sebagai pribadi. Ia menyayangkan bagaimana Maradona dikelilingi oleh orang-orang yang memujanya tanpa memberikan bantuan yang dibutuhkan, sehingga Maradona jatuh dalam berbagai masalah. Ini mencerminkan pandangan Paus tentang bagaimana banyak atlet hebat sering kali gagal dalam kehidupan pribadi mereka.
Selain memberikan penghormatan kepada Pelé, ia juga memiliki hubungan yang hangat dengan Lionel Messi. Pada suatu kesempatan, Messi menerima kaus Athletica Vaticana yang ditandatangani oleh Paus sebagai hadiah. Hal ini menunjukkan bahwa Paus menghormati Messi tidak hanya sebagai pemain hebat, tetapi juga sebagai pribadi yang memiliki nilai-nilai keagamaan yang kuat.
Paus Fransiskus sering menggunakan sepakbola sebagai metafora untuk mengkritik budaya Argentina. Dalam sebuah wawancara, ia membandingkan cara timnas Argentina bermain di Piala Dunia 2022 dengan kecenderungan masyarakat Argentina yang mudah puas dan berhenti berusaha ketika sudah unggul. Kritik ini mencerminkan keprihatinannya terhadap masyarakat yang sering kali gagal menyelesaikan tugas dengan baik, meskipun memiliki potensi besar.
Dalam sebuah audiensi di Vatikan, Paus Fransiskus bertemu dengan tim nasional Kroasia dan memberikan dukungannya sebelum Euro 2024. Ia mengenang penampilan Kroasia di Piala Dunia 2022 dan memprediksi bahwa tim tersebut akan meraih posisi kedua atau bahkan juara di Euro 2024. Paus memuji semangat kerja tim dan persahabatan di antara para pemain, yang menurutnya menjadi contoh baik bagi kehidupan sosial.
BACA JUGA: Di Bawah Guyuran Hujan, Shin Tae-yong Fokus Tingkatkan Performa Timnas Indonesia
Nama Emiliano Martinez kembali mencuat di bursa transfer. Kiper asal Argentina yang kini berseragam Aston…
Manchester City asuhan Pep Guardiola, yang selama ini dikenal sebagai mesin gol tak terkalahkan, kini…
Sejak menggantikan Jurgen Klopp, Arne Slot berhasil membawa Liverpool ke puncak klasemen Liga Primer. Gaya…
Manchester United asuhan Ruben Amorim kembali menelan pil pahit. Kekalahan telak 0-3 dari Bournemouth di…
Dunia bulutangkis Tanah Air kembali dihebohkan dengan keputusan Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)…
Real Madrid asuhan Carlo Ancelotti berhasil menutup tahun 2024 dengan manis. Kemenangan telak 4-2 atas…