Football News

Kota Vatikan: Menyelami Dunia Sepak Bola di Negara Terkecil di Dunia

Kota Vatikan, yang dikenal sebagai pusat agama dan seni dunia, ternyata juga memiliki kehidupan sepak bola yang menarik. Meskipun hanya seluas kurang dari setengah kilometer persegi dan memiliki populasi sekitar 900 orang, Kota Vatikan memiliki dunia sepak bola yang aktif dan penuh semangat. Berikut adalah penjelasan mendalam tentang bagaimana sepak bola berkembang di negara terkecil di dunia ini.

Sejarah Sepak Bola di Kota Vatikan

Sepak bola telah menjadi bagian dari Kota Vatikan sejak abad ke-16. Pada 7 Januari 1521, di hadapan Paus Leo X, Negara Kepausan mengorganisir pertandingan sepak bola Florentine, yang merupakan bentuk awal dari permainan modern yang dikenal saat ini. Sepak bola modern memasuki Kota Vatikan setelah Perang Dunia II, dengan turnamen pertama diadakan pada tahun 1947. Klub pertama dibentuk oleh staf Museum Vatikan pada pertengahan 1960-an, dan liga pertama diadakan pada tahun 1972 dengan tujuh tim yang berpartisipasi.

Kompetisi Sepak Bola di Kota Vatikan

Saat ini, liga kejuaraan di Kota Vatikan diikuti oleh delapan klub yang anggotanya adalah pegawai Holy See. Selain kejuaraan liga, terdapat juga turnamen piala dan Super Cup, yang didirikan pada tahun 2007. Klub-klub ini meliputi:

Musei Vaticani FC
Guardia DirTel Team
Pont. Univ. Lateranense
Archivio Segreto
Dirseco
Fortitudo 2007
Rappresentativa OPBG (Ospedale Pediatrico Bambin Gesù)

BACA JUGA: Vatikan dan Olahraga: Dari Sepak Bola Hingga Kriket, Padel, dan Taekwondo

Stadion dan Pertandingan

Semua kompetisi sepak bola di Kota Vatikan diadakan di luar batas kota, namun tidak terlalu jauh. Pertandingan biasanya berlangsung di Campo Cardinale Francis Joseph Spellman, sebuah lapangan yang terletak di Roma, sekitar 400 meter dari St Peter’s Basilica. Stadion ini menawarkan pemandangan indah dari kubah St Peter’s dan digunakan untuk pertandingan lokal serta kompetisi antar klub di Kota Vatikan. Meskipun stadion ini memiliki fasilitas terbatas, ia menjadi tempat yang penting bagi kegiatan sepak bola di kota ini.

Tim Nasional dan Rivalitas Internasional

Asosiasi Sepak Bola Kota Vatikan didirikan pada tahun 1972 dan mengelola tim nasional pria serta wanita. Tim nasional pria memainkan pertandingan resmi pertama mereka pada tahun 1994, sementara tim wanita dibentuk pada tahun lalu berkat dukungan Paus Fransiskus. Kedua tim dilatih oleh Gianfranco Guadagnoli dan mengenakan warna putih dan kuning yang merupakan warna khas Vatikan.

Tim nasional Kota Vatikan dikenal karena semangat dan dedikasi mereka, meskipun belum pernah memenangkan pertandingan melawan tim nasional lain. Mereka memiliki rivalitas menarik dengan tim nasional Monako, menghadapi tim ini beberapa kali dalam pertandingan persahabatan. Salah satu momen bersejarah adalah ketika Giovanni Trapattoni, pelatih legendaris yang terkenal dengan prestasinya bersama Juventus dan tim nasional Italia, menjabat sebagai pelatih tim nasional Kota Vatikan untuk pertandingan amal melawan tim polisi Italia pada tahun 2010.

Tim nasional wanita Kota Vatikan memulai debut resmi mereka melawan Roma pada 26 Mei 2019, dalam pertandingan yang berakhir dengan kekalahan 10-0. Meskipun demikian, kehadiran tim nasional wanita merupakan langkah penting dalam perkembangan sepak bola di Kota Vatikan dan mencerminkan dukungan yang diberikan oleh Paus Fransiskus terhadap olahraga ini.

BACA JUGA: Fakta Menarik Tentang Paus Fransiskus dan Sepakbola

Piala Clericus

Selain turnamen domestik dan tim nasional, Kota Vatikan juga menyelenggarakan Piala Clericus, sebuah mini World Cup untuk para imam dan seminaris. Didirikan pada tahun 2007, Piala Clericus diikuti oleh 16 tim dari seminari dan perguruan tinggi eklesiastikal di Roma, dengan pemain dari seluruh dunia. Pada Piala Clericus ke-14, yang semula dijadwalkan dimulai pada 8 Maret, lebih dari 70 negara diwakili oleh 330 seminaris. Namun, turnamen ini ditunda akibat pandemi COVID-19.

Kehidupan Sepak Bola yang Berlanjut

Meskipun Kota Vatikan tidak tergabung dalam FIFA atau UEFA, dan memiliki populasi yang sangat kecil, komunitas sepak bolanya tetap aktif dan bersemangat. Tim nasional pria dan wanita terus berlatih dan berkompetisi meski belum mencatatkan kemenangan melawan tim nasional lain. Kompetisi dan rivalitas yang ada menunjukkan bahwa, meskipun berada di negara kecil, semangat dan gairah sepak bola tetap besar di Kota Vatikan.

Muhammad Gemilang

42040

Recent Posts

Liverpool Puncaki Paruh Pertama Liga Primer Musim Ini, Arne Slot: Bukti Nyata Kalau Kami Tim Bagus!

Sejak menggantikan Jurgen Klopp, Arne Slot berhasil membawa Liverpool ke puncak klasemen Liga Primer. Gaya…

4 jam ago

Manchester United Dihajar Bournemouth, Ruben Amorim ‘Dalam Tekanan’

Manchester United asuhan Ruben Amorim kembali menelan pil pahit. Kekalahan telak 0-3 dari Bournemouth di…

5 jam ago

Soal Perombakan Pelatih Pelatnas, Begini Kata Wakil Ketua Umum PBSI Taufik Hidayat

Dunia bulutangkis Tanah Air kembali dihebohkan dengan keputusan Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)…

5 jam ago

Real Madrid Kembali Ke Jalur Kemenangan, Carlo Ancelotti Puji Performa Tim

Real Madrid asuhan Carlo Ancelotti berhasil menutup tahun 2024 dengan manis. Kemenangan telak 4-2 atas…

5 jam ago

Barcelona Dihadapkan Dilema: Jual Mahal Atau Rugi Besar Dengan Vitor Roque?

Masa depan Vitor Roque di Barcelona kembali menjadi perbincangan hangat di bursa transfer. Striker muda…

5 jam ago

Legenda Sevilla Jesus Navas Resmi Pensiun di Tengah Sorak Sorai Santiago Bernabeu

Stadion Santiago Bernabeu, yang biasanya menjadi saksi bisu rivalitas sengit antara Real Madrid dan Sevilla,…

5 jam ago