Ragnar Oratmangoen Gabung F.C.V. Dender E.H.: Langkah Strategis Pengusaha Indonesia di Tengah Maraknya Kepemilikan Asing di Sepak Bola Belgia
Sejak akhir 2007, dunia sepak bola Belgia telah menyaksikan gelombang besar akuisisi klub oleh investor asing, menciptakan dinamika baru yang menarik dan kompleks di liga ini. Terutama di divisi kedua, tujuh dari delapan klub saat ini dimiliki oleh investor asing. Fenomena ini bukanlah kejutan lagi bagi penggemar sepak bola di Belgia, yang sudah terbiasa melihat klub-klub kesayangan mereka diambil alih oleh modal asing.
Mengapa Belgia Menjadi Target Utama?
Banyak faktor yang membuat klub sepak bola Belgia menarik bagi investor asing. Salah satu alasan utamanya adalah kondisi ekonomi yang sulit di negara ini, di mana banyak klub dibebani utang dan mengalami kesulitan finansial. Dengan harga akuisisi yang relatif rendah dan peluang besar untuk memasarkan pemain di seluruh Eropa, Belgia menjadi pilihan ideal bagi investor yang ingin mengembangkan bisnis mereka di dunia sepak bola.
Selain itu, posisi geografis Belgia yang strategis di pusat Eropa, dekat dengan liga-liga utama seperti Inggris, Jerman, dan Prancis, menjadikannya pasar yang sangat menarik bagi perdagangan pemain. Kemudahan regulasi di Belgia juga memungkinkan klub-klub ini untuk mengisi skuad mereka dengan pemain asing, yang sering kali didatangkan dari Asia atau Amerika Selatan.
BACA JUGA: Ini Nomor Punggung Yang Dipakai Matthijs De Ligt & Noussair Mazraoui Di Manchester United
Strategi Investor dan Dampaknya
Investor asing yang membeli klub-klub di Belgia umumnya tidak berencana untuk jangka panjang. Mereka sering kali menggunakan strategi optimasi biaya dan pengembangan jaringan klub internasional untuk meningkatkan nilai klub sebelum menjualnya kembali dengan keuntungan. Ini terlihat pada contoh klub seperti Sint-Truiden, yang dibeli oleh perusahaan Jepang dan kemudian dipenuhi dengan pemain Jepang, atau Mouscron, yang mengalami serangkaian perubahan kepemilikan, termasuk investor dari Israel, Thailand, dan Korea Selatan.
Namun, meskipun ada investasi awal yang besar, tidak semua klub berhasil stabil di bawah kepemilikan asing. Banyak klub yang akhirnya mengalami kebangkrutan, menyoroti risiko besar yang diambil oleh para investor ini. Meskipun demikian, pasar Belgia tetap menarik bagi mereka, terutama karena potensi keuntungan besar dari perdagangan pemain.
Ragnar Oratmangoen Pindah ke Klub Pengusaha Indonesia di Belgia
Ragnar Oratmangoen, pemain sepak bola Indonesia kelahiran Belanda, baru saja bergabung dengan F.C.V. Dender E.H., klub yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia, Sihar Sitorus. Bergabungnya Oratmangoen menambah daftar pesepakbola Indonesia yang memperkaya dunia sepakbola di Belgia, menyusul nama-nama seperti Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Marselino Ferdinan, dan beberapa pemain terkemuka lainnya. Hal ini sejalan dengan tren di Belgia, di mana banyak klub kini berada di tangan investor asing yang sering mendatangkan pemain dari negara asal mereka.
Tak hanya Sihar Sitorus, Belgia juga menarik minat investor dari negara tetangga Indonesia. Vincent Tan dari Malaysia memiliki K.V. Kortrijk, sementara King Power dari Thailand menguasai Oud-Heverlee Leuven. Vincent Tan pernah merekrut Luqman Hakim Shamsudin, pemain Malaysia, untuk memperkuat K.V. Kortrijk. Di sisi lain, Oud-Heverlee Leuven di bawah naungan King Power juga pernah mendatangkan dua pemain Thailand, Suphanat Mueanta dan Kawin Thamsatchanan. Fenomena ini menunjukkan bahwa pengaruh Asia Tenggara dalam sepak bola Belgia semakin kuat.
BACA JUGA: Jadwal Piala Super UEFA: Real Madrid Vs Atalanta
Kesimpulan
Fenomena akuisisi klub sepak bola Belgia oleh investor asing mencerminkan tren global dalam dunia sepak bola, di mana klub-klub di liga-liga kecil menjadi target utama bagi modal internasional. Meskipun membawa banyak peluang, akuisisi ini juga menimbulkan tantangan besar bagi stabilitas klub-klub tersebut. Bagi para penggemar, sepak bola Belgia kini menjadi lebih dari sekadar olahraga—ia telah menjadi bagian dari eksperimen global dalam bisnis sepak bola, di mana keuntungan sering kali menjadi prioritas utama dibandingkan dengan keberhasilan di lapangan.
Klub Belgia dengan kepemilikan asing
F.C.V. Dender E.H. – Sihar Sitorus (Indonesia)
Cercle Brugge K.S.V. – Dmitry Rybolovlev (Russia)
K Beerschot VA – Abdullah bin Musaid Al Saud (Arab Saudi)
Royale Union Saint-Gilloise – Alex Muzio (Inggris)
Standard Liège – 777 Partners (Amerika Serikat)
Sint-Truidense V.V. – DMM.com (Jepang)
Oud-Heverlee Leuven – King Power (Thailand)
K.V. Kortrijk – Vincent Tan (Malaysia)
R.W.D. Molenbeek – John Textor (Amerika Serikat)
Lommel S.K. – City Football Group (Inggris)
K.A.S. Eupen – Aspire Zone Foundation (Qatar)
S.K. Beveren – David Blitzer, Jahm Najafi, & Jeff Moorad (Amerika Serikat)
Daftar Pesepakbola Indonesia yang Pernah atau Sedang Bermain di Belgia
Berikut adalah daftar pesepakbola Indonesia yang pernah atau sedang bermain di Belgia sebelum Ragnar Oratmangoen, diurutkan berdasarkan tahun mulai bermain dari yang paling baru:
1. Shayne Pattynama (Eupen; 2024-sekarang)
2. Marselino Ferdinan (Deinze; 2023-2024)
3. Jordi Amat (Eupen; 2019-2022)*
4. Firza Andhika (Tubize; 2019-2020)**
5. Sandy Walsh
* Genk; 2012-2017
* Zulte Waregem; 2017-2020
* Mechelen; 2020-sekarang
6. Arthur Irawan (Beveren, 2014-2016)
7. Alfin Tuasalamony (Vise; 2011-2013)
8. Syamsir Alam (Vise; 2011-2013)
9. Yandi Sofyan (Vise; 2011-2013)
10. Manahati Lestusen (Vise; 2012-2013)
11. Zainal Haq (Vise; 2012-2013)**
12. Abdul Rahman Lestaluhu (Vise; 2012-2013)
13. Yericho Christiantoko (Vise; 2011-2012)
14. Bruno Casimir (Beerschot; 2003-2004)*
*sebelum menjadi Warga Negara Indonesia
**dikontrak klub tidak pernah mencatatkan cap sekalipun
Picks and Pick'em is here!
More teams, more wins. Join a public league and draft instantly.