Keluhan Ange Postecoglou: Jadi Manajer Tottenham Lebih Berat Daripada Jadi Perdana Menteri

Pelatih Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou, baru-baru ini melontarkan pernyataan yang cukup mengejutkan. Menurutnya, menjadi manajer sepakbola itu jauh lebih sulit daripada menjadi seorang perdana menteri. Pernyataan ini dilontarkan Postecoglou saat ditanya mengenai maraknya pemecatan manajer di Liga Inggris.

“Pekerjaan ini adalah pekerjaan tersulit sekarang dalam setiap aspek kehidupan,” tegas Postecoglou dikutip dari Goal. “Anda bisa menyebutnya politik, tetapi ini lebih sulit daripada pekerjaan apa pun. Jabatan dan lamanya peran ini berarti sangat sedikit orang yang akan keluar darinya tanpa bekas luka.”

BACA JUGA: Persija Jakarta Incar Kemenangan di Kandang Lawan Borneo FC

Postecoglou membandingkan pekerjaannya dengan seorang politisi seperti Keir Starmer, pemimpin Partai Buruh Inggris. “Berapa kali [Keir Starmer] mengikuti pemilihan? Saya mengikuti pemilihan setiap akhir pekan. Kami menyelenggarakan pemilihan setiap akhir pekan dan terpilih atau tidak,” ujarnya.

Pelatih asal Australia ini juga menyoroti budaya tidak sabar dalam sepakbola modern. Menurutnya, banyak klub terlalu cepat mengambil keputusan untuk memecat pelatih, bahkan ketika pelatih tersebut baru saja memulai proyek jangka panjang. “Gagasan bahwa klub ingin mendatangkan manajer dan membangun sesuatu tidak ada,” katanya.

Postecoglou merasa prihatin dengan nasib rekan sesama pelatih seperti Gary O’Neil dan Russell Martin yang baru saja dipecat. “Gary dan Russell sama-sama manajer muda yang luar biasa yang memiliki karier panjang di depan mereka,” katanya. “Sayangnya, bagi mereka di awal karier, seperti itulah karier seorang manajer nantinya. Anda akan menemukan bahwa mulai sekarang manajer akan memiliki sekitar 20 klub di CV mereka.”

BACA JUGA: Pemain Persis Solo Optimistis Timnya akan Segera Bangkit