Roberto De Zerbi memuji kehebatan Mason Greenwood sebagai pemain kelas dunia ketika Marseille masih dalam proses negosiasi dengan Manchester United mengenai kesepakatan transfer striker tersebut.
Greenwood baru-baru ini menyelesaikan musim sebagai pemain pinjaman di Getafe, dan Man United kini ingin menjual pemain berusia 22 tahun itu setelah tidak termasuk dalam rencana Erik ten Hag.
Sejak ditahan pada Januari 2022 karena tuduhan pemerkosaan, perilaku tidak pantas, dan penyerangan, Greenwood belum pernah tampil untuk United. Semua tuduhan terhadapnya dibatalkan pada Februari 2023, namun rencana untuk kembalinya ke skuad Ten Hag mendapat reaksi negatif.
De Zerbi, dalam konferensi persnya, tidak memberikan komentar lebih lanjut tentang Greenwood tetapi mengakui kualitasnya sebagai pemain.
“Dia belum direkrut sehingga saya tidak bisa berkomentar banyak. Dia adalah seorang pemenang, seorang pemain level international,” kata De Zerbi.
“Saya tidak tahu masa lalunya, saya tidak tahu persis apa yang terjadi. Saya tidak suka mencampuri kehidupan pribadi pemain.
“Satu-satunya hal yang bisa saya katakan adalah ketika seorang pemain menandatangani kontrak dengan klub tempat saya bekerja, saya menganggapnya sebagai anak saya.”
Lazio sebelumnya telah mengajukan tawaran untuk Greenwood setelah penampilannya yang mengesankan di Getafe musim lalu. Namun, tawaran klub Italia tersebut sekitar 20 juta euro ditambah klausul penjualan 50 persen, masih di bawah nilai yang diminta United, yaitu 40 juta paun.
Saat ini, Marseille sedang memimpin dalam negosiasi untuk mendapatkan striker tersebut dengan kesepakatan senilai 27 juta paun, yang hampir disetujui oleh Man United.
“Saya melindunginya dalam suka dan duka, bahkan jika saya dapat menjewer telinganya secara pribadi, saya akan membelanya di depan umum. Para pemain saya sudah seperti anak-anak saya,” kata De Zerbi.
BACA JUGA: Lamine Yamal Lagi-lagi Pecahkan Rekor di Euro 2024
Dalam konteks kasus hukum Greenwood di Manchester, presiden Marseille, Pablo Longoria, menyatakan bahwa klubnya tidak terlalu khawatir akan hal tersebut.
“Selama satu setengah tahun, kami telah menjalankan program sosial yang termasuk salah satu yang terkuat di Eropa dan merupakan ide pribadi bahwa Marseille akan berinvestasi di semua bidang di mana sepak bola mendapat tempat,” kata Longoria.
“Yang pasti adalah bahwa siapa pun pemain yang datang ke Marseille, dia harus mempunyai nilai-nilai yang sama dengan kami dan nilai-nilai yang ingin kami bagikan dengan masyarakat.
“Di Marseille, tidak ada agama, tidak ada kelas sosial, kami ingin Marseille menjadi wadah persatuan sosial dan semua pemain berbagi visi ini. Kami ingin orang-orang yang memiliki nilai-nilai dan orang-orang yang baik.”
BACA JUGA: Charlie Scott: Eks Manchester United yang Berlabuh di Semen Padang
Awal kehidupan Hansi Flick di Barcelona tidak pernah kekurangan pujian dalam beberapa bulan pertama kariernya,…
Kekalahan mengejutkan yang dialami Arab Saudi dari Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 telah…
PSBS Biak sukses meraih kemenangan ketika bertandang ke markas PSS Sleman pada pekan ke-11 Liga…
Persebaya Surabaya mengamankan kemenangan ketika menghadapi Persija Jakarta pada pekan ke-11 Liga 1 2024/25, Jumat…
Manchester baru saja kedatangan nakhoda anyar, Ruben Amorim. Namun, euforia kedatangan pelatih asal Portugal ini…
Timnas Basket Indonesia tengah berlaga di ajang Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025. Babak ini digelar…
View Comments