Manajer dan Pemain Nottingham Forest Didenda dan Dihukum FA

Manajer Nottingham Forest Nuno Espirito Santo dan bek Neco Williams telah didenda oleh Asoasiasi Sepakbola Inggris (FA).

Mereka dihukum buntut dari komentar tak sedap soal wasit saat kalah dari Everton musim lalu.

Nuno didenda £40.000 dan diberi larangan berada di pinggir lapangan satu pertandingan, sementara Williams didenda £24.000.

Komentar ini muncul setelah Forest kehilangan tiga penalti saat kalah 0-2 di Goodison Park pada April lalu di Liga Primer Inggris .

Nuno mengatakan wasit bermain dengan buruk sementara Williams mengatakan kepada Sky Sports: “Setiap minggu hal ini terjadi sekarang. Kami mendapat keputusan yang merugikan kami, saya tidak tahu mengapa. Apakah karena kami berada di posisi bawah, setengah terbawah klasemen?”

BACA JUGA: Brighton Aktifkan Klausul Pelepasan Georginio Rutter dari Leeds

Kedua pria itu juga telah diperingatkan tentang perilaku mereka di masa mendatang.

“Nuno Espirito Santo dan Neco Williams telah dijatuhi sanksi atas pelanggaran terkait komentar di media. Komentar itu dibuat setelah pertandingan mereka melawan Everton di Liga Premier pada hari Minggu, 21 April 2024,” kata FA dalam sebuah pernyataan.

“Komentar manajer dan pemain tersebut diduga merupakan perilaku tidak pantas karena menyiratkan bias dan/atau mempertanyakan integritas ofisial pertandingan dan/atau mencemarkan nama baik pertandingan.”

Namun, keputusan oleh FA terhadap klub tersebut masih harus diambil. Alasannya karena Forest mengeluarkan pernyataan di X hanya beberapa menit setelah peluit akhir.

Klub tersebut mengklaim bahwa mereka memberi tahu badan wasit Professional Game Match Officials Limited (PGMOL) bahwa asisten wasit video (VAR) pertandingan tersebut, Stuart Attwell, diduga merupakan penggemar rival degradasi Luton.

Dampak dari pertandingan tersebut juga menyebabkan mantan wasit Liga Premier Mark Clattenburg meninggalkan perannya sebagai analis wasit di Forest.

Clattenburg, dalam Mail on Sunday, menyebut keputusan tersebut sebagai “lelucon” dan mengatakan Forest “merasa menjadi korban”.