Football

Pelatih Bali United Buka Suara Soal Rasisme Suporter

Skuad Bali United dalam dua musim terakhir telah menjadi korban tindakan rasisme oleh oknum suporter yang tidak bisa mengontrol emosi mereka.

Luapan emosi tersebut tertuang menjadi ujaran yang tidak pantas dan mengarah pada tindakan rasisme.

Terhitung sudah dua musim terakhir, dua pemain Bali United mendapatkan tindakan rasisme oleh oknum suporter.

Pada musim lalu, Privat Mbarga selaku pemain asing Bali United mendapat rasisme oleh oknum suporter usai melawan tim Persija Jakarta.

Dan pada musim ini, giliran Yabes Roni yang mendapat tindakan rasisme oleh oknum suporter usai bertanding melawan Persib Bandung hari Selasa (7/1) lalu.

Rasisme ini dilakukan oknum suporter tersebut melalui kolom komentar dan juga pesan langsung menuju sosial media pemain.

Coach Stefano Cugurra selaku pelatih kepala Bali United pun memberikan respons bijaksana terhadap situasi yang menghantui anak asuhnya tersebut.

BACA JUGA: Kadek Arel Ajak Penonton Penuhi Stadion Saat Hadapi Persik

RASISME

Pelatih asal Brasil ini pun memberikan gambaran seperti pemain dari Timnas Brasil, Vinicius Junior yang mendapat tindakan rasisme dari oknum suporter di klub tempatnya bermain di Spanyol.

Pemain Real Madrid itu mendapat tindakan rasisme dari oknum suporter Sevilla pada pekan 10 musim 2023 lalu.

“Saya pikir kita semua harus respek dengan orang lain atau pemain dan dalam sepak bola harus bisa terima hasil dari suatu pertandingan agar suporter tidak terbawa emosi,” ungkap Coach Teco.

Pelatih tiga trofi ini memberikan dukungan untuk para pemainnya yang mendapatkan tindakan rasisme tersebut untuk tetap memiliki semangat bersama tim yang dibelanya.

“Pasti situasi kurang bagus dalam tim dan kami dari tim pelatih hanya bisa support pemain itu untuk tetap punya semangat bermain di lapangan untuk berikan yang terbaik dengan tim,” jelas Coach Teco.

Yabes Roni yang kali ini menjadi korban pun telah berkomunikasi dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) untuk diproses secara hukum yang berlaku.

Pada kasus Privat Mbarga musim lalu, oknum suporter yang memberikan tindakan rasisme telah dipertemukan dengan Privat Mbarga dan berakhir damai.

Untuk musim ini, proses secara hukum akan berlaku untuk memberikan efek jera kepada pelaku atau oknum suporter tersebut.

Rinaldy Azka

42039

Recent Posts

Dony Tri Pamungkas: Kemenangan Penting

Dony Tri Pamungkas, bek Persija, mengungkapkan kebahagiannya usai menaklukkan Barito Putera 3-2 di Stadion Sultan…

3 jam ago

Persija Jakarta Raih Hasil Positif di Laga Pembuka Putaran Kedua

Persija Jakarta mengawali putaran kedua Liga 1 2024/2025 dengan hasil gemilang. Macan Kemayoran mengakhiri laga…

3 jam ago

Kadek Arel Ajak Penonton Penuhi Stadion Saat Hadapi Persik

Putaran kedua kompetisi Liga 1 2024/25 akan segera dimulai di mana Bali United akan menjamu…

3 jam ago

Pelatih Bali United Antisipasi Satu Pemain Persik Kediri

Bali United akan melakoni laga pembuka putaran kedua dengan menjamu Persik Kediri hari Minggu (12/1)…

3 jam ago

Shin Tae-yong Akhirnya Buka Suara usai Dipecat PSSI

Shin Tae-yong akhirnya buka suara usai dipecat PSSI dari kursi pelatih timnas Indonesia. Hal tersebut…

4 jam ago

Bojan Hodak: Kami Sempat Mendominasi

Persib Bandung harus puas berbagi satu poin dengan PSBS Biak usai bermain imbang 1-1 dpada…

4 jam ago