Pepijn Lijnders: Kisah Perjalanan dari Belanda ke Liverpool

Muhammad Gemilang

September 03, 2024 · 2 min read

Pepijn Lijnders: Kisah Perjalanan dari Belanda ke Liverpool
Football | September 03, 2024
Pepijn Lijnders menceritakan perjalanan kepelatihannya termasuk kesuksesan bersama Jurgen Klopp di Liverpool.

Pepijn Lijnders, seorang pelatih asal Belanda, dikenal karena perannya yang besar dalam kesuksesan Liverpool di bawah asuhan Jürgen Klopp. Dalam sebuah wawancara, Lijnders menceritakan perjalanan kariernya, termasuk momen-momen penting yang mengubah hidupnya.

Perjalanan Kembali Pepijn Lijnders ke Belanda

Pepijn mengisahkan bagaimana ia berada di Belanda bersama kakeknya yang sedang tidak sehat. “Saya ingat saat itu saya merasa ada panggilan untuk pulang ke Belanda. Kakek saya sedang sakit, dan saya merasa harus berada di sana,” ujarnya dari wawancara bersama ESPN NL.

Namun, sebuah panggilan dari akademi sepak bola mengubah arah hidupnya. Pemilik klub meminta Lijnders untuk melatih putranya, sebuah tawaran yang pada awalnya ia ragu untuk terima.

“Saya sempat ragu, tapi sesuatu dalam diri saya mengatakan ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan,” kata Lijnders. Keputusan untuk kembali ke Inggris dan bekerja sama dengan pemilik klub tersebut membuka jalan bagi kariernya yang cemerlang di Liverpool.

BACA JUGA: Arne Slot Ungkap Strategi Kunci Liverpool Kalahkan Manchester United 3-0 di Old Trafford

Pertemuan dengan Jürgen Klopp dan Kenangan di Liverpool

Lijnders juga berbagi cerita tentang pertemuan pertamanya dengan Jürgen Klopp. “Pertemuan pertama kami begitu mengesankan. Kami langsung memiliki chemistry yang kuat,” kenang Lijnders.

Klopp melihat potensi besar dalam diri Lijnders, terutama dalam hal pendekatannya terhadap pelatihan dan pengembangan pemain. Lijnders mengenang momen-momen berharga saat mereka bekerja sama, termasuk ketika Klopp mempercayakan tanggung jawab besar kepadanya.

“Klopp adalah sosok yang sangat percaya pada timnya. Dia memberikan kepercayaan penuh kepada saya untuk menjalankan tugas-tugas penting,” tambahnya.

Setelah menjalani masa yang sulit sebagai pelatih kepala NEC Nijmegen, Lijnders mengakui bahwa periode itu sangat mengajarkan dirinya.”Meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, saya belajar banyak dari pengalaman tersebut,” kata Lijnders, mengingat tantangan yang ia hadapi selama di NEC.

Meskipun gagal membawa NEC promosi ke Eredivisie, pengalaman tersebut membuatnya lebih matang dan siap kembali ke Liverpool sebagai asisten Klopp.

“Itu adalah pembelajaran yang berharga, dan membuat saya lebih siap untuk peran saya di Liverpool,” ujarnya. Lijnders menjelaskan betapa pentingnya memiliki tim yang solid di belakang tim utama, dan bagaimana koordinasi yang baik antara semua anggota staf pelatih sangat krusial.

Lijnders menceritakan beberapa momen paling berkesan selama di Liverpool, termasuk kemenangan di final Liga Champions dan Premier League.

“Ketika peluit akhir dibunyikan di final Liga Champions, saya dan Klopp saling bertukar pandang. Ada kebahagiaan yang luar biasa dalam momen itu,” ungkapnya.

Salah satu kenangan terindahnya adalah ketika peluit akhir dibunyikan dalam final Liga Champions. Lijnders juga mengenang perasaan lega yang dirasakannya ketika Klopp akhirnya memenangkan final setelah sebelumnya kalah di enam final lainnya.

“Itu adalah momen yang sangat emosional, terutama melihat Klopp yang akhirnya bisa meraih kemenangan setelah kegagalan di beberapa final sebelumnya,” tambah Lijnders.

BACA JUGA: Manchester United Terpuruk di Awal Premier League 2024/2025: Dua Kekalahan dalam Tiga Laga