Ruben Amorim Frustasi Manchester United Rapuh Hadapi Corner-Kick

Abdul

December 27, 2024 ยท 2 min read

Ruben Amorim Frustasi Manchester United Rapuh Hadapi Corner-Kick
Football | December 27, 2024
Manchester United lemah antisipasi corner-kick.

Pelatih Ruben Amorim frustasi melihat Manchester United yang rapuh dalam menghadapi corner-kick kubu lawan.

Terbaru, gawang Manchester United yang dikawal Andre Onana dibobol dari eksekusi tendangan pojok pemain Wolverhampton Wanderers, Matheus Cunha di menit ke-58.

Skor akhir 2-0 menjadi kemenangan Wolverhampton Wanderers pada pekan ke-18 Liga Inggris 2024/2025 di Stadion Molineux, Sabtu (27/12/2024) dini hari.

Sementara gol kedua Wolverhampton diciptakan oleh Hwang Hee-chan saat laga memasuki menit ke-90+9.

“Saya melihat gol yang sama minggu lalu melawan Tottenham,” ucap Ruben Amorim di laman resmi klub.

“Onana tidak bisa mengejar bola karena dia memiliki satu orang di depan dan satu orang di belakang dan di saat-saat terakhir, (ketika) dia melompat, sentuhan di punggungnya dapat mengubah cara Anda melihat bola.”

“Beberapa pemain bahkan tidak melihat bola. Namun, saya tidak ingin fokus pada hal itu.”

“Hal baiknya adalah kami hampir mencetak gol meski dengan 10 pemain, tetapi kami kalah dan kami melanjutkan pekerjaan kami,” sambung pelatih asal Portugal itu.

BACA JUGA: Pelatih Southampton Ivan Juric Apresiasi Kinerja Anak Asuhnya

Sebelumnya, gol yang serupa terjadi saat Manchester United kalah 4-3 dari Tottenham Hotspurs pada perempet final Piala Carabao Cup, Jumat (20/12/2024).

Kala itu aktornya adalah Son Heung-min yang memperdaya kiper Manchester Unied, Altay Bayindar di menit ke-88.

Harap Ruben Amorim, anak asuhnya dapat bangkit untuk menatap laga lanjutan Liga Inggris 2024/2025 kontra Newcastle United di Old Trafford, Selasa (31/12/2024).

“Kami harus memperbaiki hubungan, tetapi kami memiliki beberapa momen, saya pikir kami kurang agresif, tetapi kami berlatih, kami mencoba menemukan cara yang lebih baik untuk memenangkan pertandingan, tetapi kami mengendalikan permainan, seperti yang lain yang kami kalahkan,” ujar eks pelatih Sporting Lisbon itu.

“Saya pikir kami selalu memegang kendali, tidak selalu mendominasi, tetapi memegang kendali, tetapi hal yang sama, bola mati dan juga kartu merah sangat sulit bagi kami.”

“Saya mengatakannya kepada semua orang: ini akan menjadi perjalanan yang panjang dan momen ini akan sangat sulit. Kami harus terus maju. Kami perlu punya waktu untuk berlatih,” tutupnya.

BACA JUGA: Julen Lopetegui Ungkap Kunci Sukses West Ham Raih Tren Positif