Rawan Main Mata, PSSI Resah Hadapi Bahrain yang Punya Ordal di AFC dan FIFA?

Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengungkapkan kalau timnas wanita Indonesia masih membutuhkan jam terbang yang banyak.

PSSI sikapi Bahrain yang berpotensi rawan main mata soal permohonan agar laga lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia kontra timnas Indonesia, Selasa (25/3/2025) digelar di luar Tanah Air.

Pasalnya, Bahrain memiliki orang dalam di AFC dan FIFA.

Dia adalah HE Shaikh Salman bin Elbrahim Al Khalifa (Presiden AFC dan Wakil Presiden Senior FIFA)

“Itu bisa saja jadi sesuatu yang berbahaya buat AFC,” ucap Sekjen PSSI, Yunus Nusi saat ditemui di Kantor Kemenpora, Senin (21/10/2024).

“Dan makanya saya tidak yakin FIFA akan menyetujui karena kita tahun dan saya sudah 15 tahun di sepak bola.”

“Presiden FIFA saja dari Italia dan tidak mungkin dia berani berpihak karena sepak bola itu disorot oleh dunia,” sambung Yunus Nusi.

Sebelumnya, AFC telah menerima permintaan yang dikirimkan oleh Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA).

BFA ingin duel kontra timnas Indonesia digelar di tempat netral dengan pertimbangan keselamatan.

Belakangan ini, skuad Bahrain menerima teror dari warganet Indonesia usai laga melawan timnas Indonesia yang berakhir 2-2 beberapa waktu lalu.

Kala itu, wasit Ahmed Abu Bakar Al Kaf dianggap memihak ke kubu Bahrain yang memancing amarah fan Merah Putih.

“AFC menanggapi kekhawatiran ini dengan serius dan berkomitmen penuh untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua pemain, ofisial, dan penggemar, sembari mengutuk segala bentuk pelecehan dan ancaman daring,” demikian pernyataan AFC, Jumat (18/10/2024).

“AFC akan membahas masalah ini lebih lanjut dengan FIFA, BFA, dan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam pertandingan,” sambung pernyataan itu.

Abdul