Pit Beirer, Direktur KTM Motorsport, mengungkapkan bahwa Pierer Mobility AG, induk perusahaan KTM, memutuskan untuk membatalkan rencana membentuk tiga tim di MotoGP 2025. Keputusan ini diambil setelah perusahaan asal Austria tersebut menyadari akan kewalahan mengelola enam pembalap.
Setelah melihat kesuksesan Ducati dengan empat tim dan delapan pembalap, KTM sempat mengajukan permintaan kepada Dorna Sports untuk mengambil slot kosong yang ditinggalkan Suzuki pada pertengahan 2023. KTM berencana membentuk tim ketiga atau tim satelit kedua pada 2024. Namun, Dorna menolak permintaan tersebut dan menyatakan bahwa slot kosong itu hanya tersedia untuk tim pabrikan baru. BMW dilaporkan ingin bergabung ke MotoGP pada 2027 dan berpotensi mendapatkan slot tersebut.
Meskipun ditolak Dorna, KTM tetap bersikeras untuk membentuk tim ketiga di MotoGP 2025. Pierer Mobility AG bahkan meningkatkan saham mereka di MV Agusta dari 25,1% menjadi 50,1%, menunjukkan ambisi mereka. Namun, rencana ini akhirnya dibatalkan karena kesulitan menemukan tim independen yang mau bekerja sama. KTM sempat ditolak oleh LCR Team, dan VR46 Racing Team memilih tetap bersama Ducati. Pramac Racing juga menerima tawaran dari Ducati dan Yamaha.
KTM sendiri bergabung dengan MotoGP pada 2017 melalui Red Bull KTM Factory Racing sebagai tim pabrikan. Pada 2019, mereka menggandeng Tech 3 Racing sebagai tim satelit, yang kini dikenal sebagai Red Bull GASGAS Tech 3. Meski mengusung nama GASGAS, Tech 3 tetap menggunakan motor KTM RC16.
BACA JUGA: Hasil Formula 1 GP Emilia Romagna: Max Verstappen Kembali Tunjukkan Dominasi
Dalam wawancara dengan Motorsport-Magazin.com pada Selasa (14/5), Beirer menyatakan bahwa rencana membentuk tim baru telah ditinggalkan.
“Ini sudah tidak lagi menjadi target kami. Kami telah mencoretnya. Kami sudah berusaha sangat keras untuk mewujudkannya,” ujar Beirer.
“Alasannya adalah situasi kontrak yang sangat disayangkan. Ini adalah hal yang sudah diketahui banyak orang. Usai melakukan analisis lebih jauh, sekarang kami yakin bahwa empat motor adalah jumlah optimal bagi kami. Dua jelas tidak cukup, dan enam terlalu banyak.”
“Anda harus mampu mengatur enam motor dan enam pembalap. Atas alasan inilah kini kami ingin berkomitmen penuh kepada empat pembalap. Kami akan mencoba merakit motor yang jauh lebih baik dan mengambil langkah maju yang belum kami gapai,” pungkasnya.
Pembatalan ini bukan hanya akibat larangan dari Dorna, tetapi juga karena sulitnya mencari tim independen yang bersedia berkolaborasi. Dengan demikian, KTM akan terus fokus pada dua tim yang sudah ada, yakni Red Bull KTM Factory Racing dan Red Bull GASGAS Tech 3, untuk menghadapi musim MotoGP mendatang.
PSSI melalui PT. Garuda Sepakbola Indonesia (GSI) berkolaborasi dengan Meta mengundang JKT48, untuk mengisi After…
Jay Idzes belum sempat membela timnas Indonesia dalam pertemuan terakhir kontra Jepang di Piala Asia…
Pelatih Shin Tae-yong semringah usai laga kelima Grup C putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026…
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengakui bahwa laga lanjutan Grup C putaran 3 Kualifikasi Piala…
Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu, menyadari bahwa skuad timnas Indonesia semakin mewah usai pertemuan terakhir di…
Duel yang mempertemukan Jepang kontra timnas Indonesia pada lanjutan Grup C putaran 3 Kualifikasi Piala…