Pecco Bagnaia Masuk Klub Elit MotoGP dengan 10 Kemenangan dalam Satu Musim

Muhammad Gemilang

November 05, 2024 · 3 min read

Pecco Bagnaia Masuk Klub Elit MotoGP dengan 10 Kemenangan dalam Satu Musim
MotoGP | November 05, 2024
Pecco Bagnaia mencatatkan dirinya dalam sejarah MotoGP usai catatkan 10 kemenangan dalam satu musim.

Pecco Bagnaia telah resmi bergabung dengan klub elit pembalap MotoGP setelah meraih kemenangan ke-10 di musim 2024. Kemenangan tersebut diraihnya di balapan utama MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang pada Minggu, 3 November 2024. Dengan prestasi ini, Bagnaia menjadi pembalap keenam dalam sejarah yang berhasil meraih 10 kemenangan dalam satu musim GP500/MotoGP, sebuah pencapaian luar biasa yang menambah daftar kemenangan legendaris dalam ajang balap motor dunia ini.

10 Kemenangan yang Mengantarkan Pecco Bagnaia ke Rekor Sejarah

Sejauh ini, Bagnaia telah memenangkan balapan utama di berbagai sirkuit terkenal, termasuk Qatar, Spanyol, Prancis, Italia, Belanda, Jerman, Austria, Jepang, Thailand, dan Malaysia. Jumlah kemenangan ini masih berpotensi bertambah jika ia berhasil meraih kemenangan di seri penutup musim yang rencananya akan digelar di sirkuit yang masih belum diumumkan.

Kemenangan ini mengukuhkan posisi Bagnaia sebagai pembalap yang berkompetisi di level tertinggi, mengikuti jejak pembalap legendaris lain yang telah mencatatkan sejarah serupa.

BACA JUGA: Perebutan Gelar Juara Dunia MotoGP 2024: Jorge Martin vs Pecco Bagnaia Akan Berlanjut ke Seri Terakhir

Pembalap-Pembalap Legendaris dengan Kemenangan Terbanyak dalam Satu Musim

Bagnaia kini bergabung dengan daftar pembalap yang telah mencatatkan rekor kemenangan terbanyak dalam satu musim GP500/MotoGP. Pembalap pertama yang mencapai 10 kemenangan dalam satu musim adalah Giacomo Agostini, yang meraihnya pada 1968 bersama MV Agusta. Agostini bahkan mengulang pencapaian tersebut pada musim 1969, 1970, dan 1972, dengan 11 kemenangan di musim 1972.

Rekor tersebut akhirnya dipatahkan oleh Mick Doohan, yang meraih 12 kemenangan bersama Repsol Honda pada 1997. Valentino Rossi kemudian mengikuti jejaknya, mencatatkan 11 kemenangan pada tiga musim berbeda: 2001 dan 2002 bersama Honda, serta 2005 bersama Yamaha.

Casey Stoner juga masuk dalam daftar ini setelah mencatatkan 10 kemenangan dalam satu musim, masing-masing bersama Ducati pada 2007 dan Honda pada 2011. Marc Marquez kemudian memecahkan rekor Doohan dengan meraih 13 kemenangan pada 2014 dan 12 kemenangan pada 2019, menjadikannya salah satu pembalap paling dominan dalam sejarah MotoGP.

Kini, Pecco Bagnaia menjadi pembalap keenam yang mencapai pencapaian luar biasa ini, dengan 10 kemenangan di musim 2024. Meski demikian, ia berpotensi menjadi pembalap pertama yang tidak meraih gelar juara dunia di musim yang sama. Saat ini, Bagnaia tertinggal 24 poin dari Jorge Martin yang memimpin klasemen pembalap. Meskipun peluangnya masih ada, kans Bagnaia untuk menjadi juara dunia musim ini tergolong kecil.

Daftar Pembalap dengan Kemenangan Terbanyak dalam Satu Musim MotoGP/GP500

  1. Giacomo Agostini
    • GP500 1968: 10 kemenangan – MV Agusta
    • GP500 1969: 10 kemenangan – MV Agusta
    • GP500 1970: 10 kemenangan – MV Agusta
    • GP500 1972: 11 kemenangan – MV Agusta
  2. Valentino Rossi
    • GP500 2001: 11 kemenangan – Honda
    • MotoGP 2002: 11 kemenangan – Honda
    • MotoGP 2005: 11 kemenangan – Yamaha
  3. Casey Stoner
    • MotoGP 2007: 10 kemenangan – Ducati
    • MotoGP 2011: 10 kemenangan – Honda
  4. Marc Marquez
    • MotoGP 2014: 13 kemenangan – Honda
    • MotoGP 2019: 12 kemenangan – Honda
  5. Mick Doohan
    • GP500 1997: 12 kemenangan – Honda
  6. Pecco Bagnaia
    • MotoGP 2024: 10 kemenangan – Ducati (sampai Seri Malaysia)

BACA JUGA: Pecco Bagnaia Harapkan Bantuan Pembalap Lain untuk Halangi Laju Jorge Martin di Seri Penutup MotoGP 2024

Potensi Pecco Bagnaia Menjadi Juara Dunia

Meskipun mencatatkan kemenangan terbanyak dalam satu musim, Bagnaia masih harus berjuang keras untuk meraih gelar juara dunia 2024. Ia tertinggal 24 poin dari Jorge Martin di klasemen sementara. Dengan satu balapan tersisa, peluangnya untuk mengejar gelar masih ada, namun ia memerlukan hasil yang sempurna di seri penutup.

Sementara itu, Ducati sudah mengamankan gelar dunia konstruktor, dan Bagnaia berpotensi menjadi salah satu pembalap yang menorehkan sejarah meskipun belum meraih gelar dunia musim ini.