Alessandro Nesta Desak AC Milan Jor-Joran di Bursa Transfer

MSPORTS – Bek legendaris AC Milan, Alessandro Nesta, mendesak mantan timnya tersebut untuk jor-joran di bursa transfer Januari ini. Selain itu, Nesta juga mengkritik pemain Milan saat ini yang menderita rentetan hasil buruk.

Milan hanya mendatangkan satu pemain pada jendela transfer musim dingin ini. Seorang kiper asal Kolombia, Devis Vásquez, dengan harga hanya 470 ribu euro dari klub asal Paraguay, Guaraní.

Jelas para fans tidak puas dengan transfer ini di tengah-tengah cederanya kiper utama mereka, Mike Maignan.

“Saya akan melakukan transfer pemain yang berbeda. Mereka harus memperkuat bangku cadangan, mereka selalu sama dan Anda tidak bisa pergi dengan 2000 mil per jam selama dua tahun,” ungkap Nesta kepada BoboTV, dikutip dari Football Italia.

“Pioli tidak memiliki pemain yang masuk dari bangku cadangan dan mengubah pertandingan. Kemudian saya akan total mendatangkan pemain depan.”

“Ibra (Zlatan Ibrahimovic) dan (Olivier) Giroud sudah berumur dan dalam 60 menit, setelah mereka membantu Anda menekan, Anda harus menariknya keluar. Anda perlu seseorang yang bisa memperlebar tim dan mencetak gol.”

“Ini waktunya untuk klub melakukan usaha. Setelah memenangkan Scudetto seperti itu, Anda harus memberikan dana ekstra atau setidaknya jelaskan, katakan kami tidak bisa menghabiskan uang dan melanjutkan dengan pemain yang ada.”

Milan menderita rentetan hasil buruk pasca jeda Piala Dunia ini. Setelah kalah memalukan dengan skor 2-5 di kandang sendiri dari Sassuolo pada Minggu (29/1) lalu, skuad asuhan Stefano Pioli ini gagal meraih kemenangan di enam partai terakhir di semua kompetisi.

Situasi ini membuat Nesta memberikan kritikan kepada Theo Hernandez dan Rafael Leao.

“Theo (Hernandez) dan (Rafael) Leao adalah pemain yang luar biasa,” lanjut Nesta.

“Saya pikir pemain Prancis ini (Hernandez) sudah siap untuk klub top, sekarang dia bermain mungkin di partai terburuknya melawan Sassuolo tapi Anda harus mempertimbangkan apa yang tersisa dari Piala Dunia. Tapi saya tidak ragu dia bisa bermain di tim mana pun di dunia.”

“Untuk Rafa (Leao) saya melihatnya berbeda. Dia juga berpotensi, bisa bermain di mana saja tapi dia masih kekurangan sesuatu.”

“Dia sering kali tidak menyadari adanya ruang, dia kuat dengan bola, tapi Anda tidak bisa selalu mengambil bola dan berlari.”

“Anda harus menyerang ruang kosong tanpa bola di antara kaki Anda, membuat pergerakan berbeda. Kalau tidak lawan memahami Anda dan bisa menghentikan Anda.”

Kekalahan terakhir melawan Sassuolo membuat Milan kini terjatuh ke posisi lima klasemen dengan 38 angka dari 20 laga.