AlphaTauri Bantah Konspirasi di GP Belanda Guna Untungkan Red Bull

Tio Prasetyon Utomo

September 06, 2022 · 3 min read

AlphaTauri Bantah Konspirasi di GP Belanda Guna Untungkan Red Bull
Other Sports | September 06, 2022
AlphaTauri Bantah Konspirasi di GP Belanda Guna Untungkan Red Bull

MSPORTS – Tim AlphaTauri membantah adanya konspirasi yang berputar pada berakhirnya balapan Yuki Tsunoda secara dini di GP Belanda, Minggu (4/9) malam lalu.

Pada balapan di sirkuit Zandvoort tersebut, banyak tuduhan virtual safety car yang disebabkan oleh mobil Tsunoda yang berhenti di sisi lintasan menguntungkan Max Verstappen (Red Bull) dan merugikan dua pembalap Mercedes, Lewis Hamilton dan George Russell.

Insiden ini bermula ketika Tsunoda yang merasa ban belakangnya tidak tepat terpasang. Ketika berbicara melalui radio dengan timnya, ia diminta untuk berhenti di sisi lintasan.

Saat hendak keluar dari mobilnya dan sudah melonggarkan sabuk pengamannya, Tsunoda diminta membawa mobilnya ke pit stop untuk kembali mengganti bannya karena melalui data yang tertera tidak terlihat ada kejanggalan dalam mobilnya.

Saat pit sop, tim mengganti bannya dan kembali mengetatkan sabuk pengaman.

Namun saat keluar dari pit lane, pembalap asal Jepang ini masih merasakan hal yang sama. Diperkirakan masalah ini terdapat pada diferensial mobil.

Akhirnya timnya menginstruksikan untuk memarkirkan mobilnya di area aman.

Steward akhirnya mengeluarkan virtual safety car yang dimanfaatkan Verstappen untuk mengganti ban soft. Sementara itu duo pembalap Mercedes gagal mengganti bannya dan kehilangan keunggulan akibat VSC ini.

Russell akhirnya mengganti bannya saat safety car yang diakibatkan Valtteri Bottas yang mengalami masalah pada mobilnya dan memarkirkan mobilnya di sisi lintasan.

Situasi ini menyisakan Hamilton dengan ban lamanya dan berhasil dengan mudah disalip Verstappen sebelum tikungan pertama usai safety car. Serta kembali disalip oleh Russell dan Charles Leclerc (Ferrari), yang membuat juara dunia tujuh kali ini gagal meraih hasil podium atau bahkan kemenangan.

Komunikasi radio dan rekaman onboard menunjukkan pembalap dan tim yang tidak tahu akar permasalahan yang terjadi dan bereaksi sebisa mereka dalam situasi tersebut.

FIA sendiri yang memeriksa pasca balapan, hanya memberikan peringatan kepada Tsunoda yang melonggarkan sabuk pengaman sebelum pit stop.

Namun teori konspirasi muncul usai balapan dan kepala strategi Red Bulll, Hannah Schmitz, menjadi korbannya.

“Sangat menyedihkan membaca beberapa bahasa dan komentar yang ditujukan pada tim kami dan terhadap Kepala Strategi Red Bull, Hannah Schmitz,” tulis AlphaTauri.

“Perilaku penuh kebencian tidak bisa ditoleransi, dan untuk mendapat tuduhan melakukan permainan kotor tidak bisa diterima, tidak benar dan sama sekali tidak menghormati Hannah dan kami,” demikian pernyataan AlphaTauri.

“Kami selalu berkompetisi secara independen, adil dan dengan level respek tertinggi dan sportivitas tinggi.”

“Yuki mengalami kegagalan yang tim tidak segera mendeteksi penyebabnya berhenti di lintasan. Menyarankan sesuatu yang berbeda adalah penghinaan dan jelas salah.”