Analisis Rafael Benitez Soal Peluang Liverpool dan Real Madrid di Final Liga Champions

MSPORTS – Rafael Benitez merupakan mantan pelatih dari dua
tim yang akan bertarung di final Liga Champions 2021/2022, Liverpool dan Real
Madrid, Sabtu (28/5/22) nanti.

Sosok yang kini berusia 62 tahun tersebut memulai karir
kepelatihannya di tim akademi Madrid sejak 1986 hingga 1995. Ia baru dipercaya
menjadi pelatih tim Madrid utama pada musim 2015/2016 setelah melanglang buana
dengan beberapa klub.

Salah satunya adalah bersama Liverpool dari 2004 hingga
2010. Dan pada 2005, ia berhasil mempersembahkan gelar Liga Champions untuk
mereka.

Untuk pertandingan nanti, menurutnya Liverpool merupakan
favorit. Namun, itu bukan karena ia mendukung Liverpool. Melainkan karena
menurutnya data memang berkata demikian.

“Saya melihatnya lewat data bahwa Liverpool sedikit lebih favorit. Namun kondisinya, mereka akan menghadapi Real Madrid, tim yang
biasa bermain di final,” kata Benitez.

“Liverpool mencatatkan 61 persen penguasaan bola di setiap
pertandingannya dan Real Madrid di antara 55 persen dan 60 persen. Real Madrid
kini lebih melakukan serang balik dengan Vinicius dan Rodrygo. Saya pikir
mereka mencatatkan 25 persen serangan balik dibanding 19 persen milik Liverpool,”
ujar Benitez.

“Mereka (Liverpool) memiliki beberapa kelemahan. Kita semua
tahu mereka memiliki dua bek sayap yang sangat menyerang (Andrew Robertson dan
Trent Alexander-Arnold) di mana Real Madrid bisa kuat dalam serangan balik
dengan Vinicius berlari di belakang mereka,” tambah Benitez.

“Masalah lain untuk Liverpool adalah jika Fabinho atau
Thiago tidak bermain. Fabinho adalah pemain yang paling merebut banyak bola dan
Thiago pemain yang memberikan umpan final. Tanpa keduanya, mereka kehilangan
sesuatu,” lanjutnya.

Namun, Benitez sekali lagi menegaskan bahwa dia tidak
mendukung siapa pun.

“Saya menyukai keduanya. Siapa pun yang bermain lebih bagus akan
menang. Itu akan bagus untuk sepak bola. Saya ulangi, jika kita melihat angka,
saya melihat Liverpool sebagai yang lebih favorit.”

“Namun, Real Madrid di final adalah Real Madrid. Dan mereka
juga beristirahat lebih panjang. Karena itu, mereka memiliki keuntungan,” pungkasnya.