Andersen Lapor Polisi Usai Dapat Ancaman Pembunuhan Pasca Laga Kontra Liverpool

Tio Prasetyon Utomo

August 17, 2022 · 3 min read

Andersen Lapor Polisi Usai Dapat Ancaman Pembunuhan Pasca Laga Kontra Liverpool
Football | August 17, 2022
Andersen Lapor Polisi Usai Dapat Ancaman Pembunuhan Pasca Laga Kontra Liverpool

MSPORTS – Bek Crystal Palace, Joachim Andersen, mengatakan telah menerima ancaman pembunuhan yang ditujukan kepadanya dan keluarga pasca insiden dalam laga kontra Liverpool, Selasa (16/8) dini hari lalu.

Pada laga tersebut, dua tim bermain imbang 1-1. Namun the Reds harus bermain dengan 10 pemain setelah Darwin Nunez diberi kartu merah oleh wasit.

Pemain asal Uruguay tersebut terlihat diprovokasi oleh Andersen. Emosinya kemudian tersulut dan menanduk kepala Andersen.

Wasit yang berada di dekat situasi tersebut, tanpa ragu langsung memberikan kartu merah kepada pemain anyar yang dibeli seharga 85 juta poundsterling tersebut.

Hasil ini membuat the Reds tanpa meraih kemenangan dalam dua laga pertamanya dan kin bertengger di posisi 12 klasemen sementara Premier League.

Kartu merah Nunez membuatnya akan absen dalam tiga laga mendatang, termasuk melawan Manchester United. Pelatih the Reds, Jurgen Klopp, mengalami krisis striker dengan cederanya Roberto Firmino dan Diogo Jota.

Klopp berharap Nunez mendapat pelajaran dari kesalahannya ini.

Para fans Liverpool pun menumpahkan kekesalannya pada Andersen dengan mengirimkan DM (direct messages atau pesan langsung) di Instagram.

Andersen lalu menunjukkan pesan-pesan tak pantas tersebut yang diterimanya.

“Mungkin telah mendapatkan 3-400 pesan semalam. Saya paham Anda mendukung suatu tim, tapi tetap lah hormat dan berhenti berlaku kasar di dunia maya,” kata Andersen melalui media sosialnya.

“Berharap Instagram dan Premier League melakukan sesuatu soal ini.”

Crystal Palace telah berbicara dengan Andersen dan menawarkan bantuan penuh dan ancaman ini akan dilaporkan kepada polisi.

Dilansir dari Sky Sport, juru bicara dari induk perusahaan Instagram, Meta, telah mengatakan perusahaannya akan menghubungi perwakilan Andersen, karena mereka tidak dapat bertindak sampai pesan tersebut dilaporkan melalui fitur di dalam aplikasi mereka.

“Kami memiliki aturan ketat melawan perundungan dan pelecehan dan kami telah mengontak langsung kepada tim Joachim soal isu ini,” kata juru bicara tersebut.

“Karena DM adalah ruang privat, kami tidak mencari ujaran kebencian atau perundungan dengan cara yang sama seperti di tempat lain, dan kami perlu seseorang untuk melaporkan pesan tersebut sebelum kami bertindak.”

“Tidak seorang pun yang akan mengatasinya dalam semalam, tapi kami terus bekerja dengan industri dan pemerintah untuk membantu menjaga masyarakat aman dari pelecehan.”