APPI Siap Bantu Pemain Kalteng Putra Menghadapi Masalah Tunggakan Gaji Sampai Lindungi dari Sanksi Pidana

Tio Prasetyon Utomo

February 02, 2024 ยท 2 min read

APPI Siap Bantu Pemain Kalteng Putra Menghadapi Masalah Tunggakan Gaji Sampai Lindungi dari Sanksi Pidana
Football | February 02, 2024
Para pemain tidak diberikan haknya oleh klub selama beberapa bulan, bahkan sang pelatih menyentuh angka empat bulan tidak digaji.

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menyatakan siap membantu para pemain Kalteng Putra yang tengah dirundung masalah. Para pemain tidak diberikan haknya oleh klub selama beberapa bulan, bahkan sang pelatih menyentuh angka empat bulan tidak digaji.

Selain tidak digaji, para pemain juga tengah dibayangi oleh sanksi dari Komdis PSSI dan sanksi pidana. Sanksi Komdis PSSI karena para pemain mogok bertanding saat menghadapi PSCS Cilacap pada 27 Januari Lalu.

“APPI berharap kepada PSSI untuk bisa bertindak tepat dalam menyelesaikan masalah ini sehingga pemain tidak bernasib tragis, menjadi deretan korban malapetaka sepak bola Indonesia,” kata Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa, dalam sesi konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/2).

Tidak hanya itu saja, para pemain Kalteng Putra juga telah dilaporkan oleh manajemennya kepada kepolisian karena dianggap telah melakukan pencemaran nama baik. Selain dibayangi hukuman dari Komdis PSSI, mereka juga tengah dibayangi sanksi pidana.

“Jangan sampai para pemain tidak dibayar gajinya, malah justru dilaporkan ke polisi oleh klubnya, lalu disanksi PSSI. Saya rasa ini tidak baik untuk sepakbola kita,” lanjutnya.

Officer Legal APPI Riza Hufaida mengatakan bahwa sebenarnya masalah yang terjadi di Kalteng Putra ini sudah merupakan masalah yang sudah tidak asing di sepakbola Indonesia atau disebut masalah klasik. Untuk itu, APPI berharap PSSI bisa lebih tegas dan bijak lagi ke depannya, agar hal seperti ini tak terjadi lagi.

“Jelas ini kita sangat menyayangkan lagi-lagi penunggakan gaji. Ini pernah saya sampaikan kalau ini masalah klasik yang terus terulang, prinspinya PSSI dan PT LIB yang menjalankan kompetisi ini lebih serius dan lebih serius dan lebih ketat dalam memverifikasi klub ke depannya sehingga kasus gaji pemain ini tidak terjadi lagi,” kata Riza.

Riza Hufaida memberikan solusi untuk PSSI agar tidak terjadi lagi penunggakan gaji seperti saat ini. Ia meminta PSSI agar melakukan verifikasi ulang untuk para klub yang berpartisipasi di kompetisi naungan PT LIB.

“Ini kan sebenarnya berulang dan gampang untuk menyelesaikan dan menanggulanginya. Klub yang bermasalah, yang masih ada utang gaji sebelumnya atau masalah sebelumnya jangan dikasih izin untuk ikuti kompetisi, dan diharuskan beresin dulu permasalahannya. Sebenarnya sesimpel itu,” jelasnya.

Ia juga menyayangkan kejadian seperti ini masih terjadi sampai sekarang. Padahal kini prestasi timnas Indonesia sudah jauh lebih maju dari sebelumnya, tetapi masalah di kompetisi lokal masih sama sedari dulu.

“Kita sayangkan ini tahun 2024 kompetisi sudah bagus, prestasi timnas sudah bagus tapi masih diganggu kasus seperti ini, ini yang disayangkan,” tuturnya.