Atletico Madrid Kutuk Pelecehan Rasisme Terhadap Vinicius, Sebut Pelaku Sebagai Oknum Minoritas

Tio Prasetyon Utomo

September 21, 2022 · 3 min read

Atletico Madrid Kutuk Pelecehan Rasisme Terhadap Vinicius, Sebut Pelaku Sebagai Oknum Minoritas
Football | September 21, 2022
Atletico Madrid Kutuk Rasisme Terhadap Vinicius, Sebut Pelaku Sebagai Oknum Minoritas

MSPORTS – Atletico Madrid telah membuka suara soal nyanyian rasis yang ditujukan pada Vinicius Junior pada laga antar rival sekota saat menjamu Real Madrid di Estadio Metropolitano, Senin (19/9) dini hari WIB lalu.

Menurut laporan the Guardian, penonton di Estadio Metropolitano bernyanyi “Vinicius adalah seekor monyet” dan menyanyikan pelecehan lain di dalam dan di luar stadion.

Atletico menyebut pelaku sebagai oknum minoritas yang tidak mewakili keseluruhan fans Colchoneros.

“Nyanyian ini menimbulkan rasa muak dan marah yang besar,” tulis Atletico dalam pernyataannya.

“Kami tidak akan mengizinkan siapa pun bersembunyi di balik warna kami untuk mengucapkan penghinaan rasis atau xenofobia.”

Laga ini sebelumnya sudah panas sebelum pertandingan dimulai ketika banyak pihak yang mempermasalahkan selebrasi Vinicius yang menari di lapangan pada laga kontra Real Mallorca.

Dari yang awalnya hanya berdebat soal tingkah Vinicius, hal ini menjadi pelecehan rasis terhadap pemain muda asal Brazil tersebut.

Insiden ini semakin panas ketika Pedro Bravo, seorang agen sepak bola, menyebut Vinicius “menari seperti monyet” dalam sebuah program televisi Spanyol. Ia kemudian meminta maaf dengan alasan perkataannya tersebut hanya sebuah kiasan.

Potongan rekaman tersebut kemudian viral dan Vinicius dibanjiri dukungan dari berbagai pihak.

Vinicius kemudian mengeluarkan pernyataan usai menjadi korban. Pemain berusia 22 tahun ini mengatakan sebuah tarian bukan hanya miliknya, tapi juga milik banyak dari pemain sepak bola, termasuk pemain Atletico, Antoine Griezmann, Joao Felix, dan Matheus Cunha.

Adapun kapten Atletico, Koke, menyebut Vinicius akan berada dalam masalah jika menari di laga Derby Madrid ini.

“Klub kami selalu dikenal sebagai ruang yang terbuka dan inklusif untuk pada fans dari berbagai negara, budaya, ras, dan kelas sosial,” lanjut Atleti.

“Beberapa oknum tidak dapat menodai citra ribuan dan penggemar Atleti yang mendukung timnya dengan gairah dan respek untuk lawan mereka.”

“Kami tidak mentolerir rasisme, kami total berkomitmen untuk melawan penyakit sosial ini, dan kami tidak akan berhenti sampai kami mengatasinya.”

“Rasa sakit yang dirasakan oleh keluarga merah dan putih karena insiden ini sangat besar. Kami tidak siapapun yang mengaitkan kelakuan fans kami dan mempertanyakan nilai kami karena sebuah minoritas yang tidak mewakili kami.”