ATP Akan Berikan Hukuman Lebih Berat Untuk Petenis yang Lakukan Pelanggaran

Tio Prasetyon Utomo

April 07, 2022 · 2 min read

ATP Akan Berikan Hukuman Lebih Berat Untuk Petenis yang Lakukan Pelanggaran
Other Sports | April 07, 2022
ATP Akan Berikan Hukuman Lebih Berat Untuk Pelanggaran

MGOALINDO – Asosiasi Tenis Profesional (ATP) berencana akan memberikan hukuman lebih berat terhadap pelanggaran yang dilakukan di lapangan. Mereka juga akan meninjau ulang terhadap pelanggaran yang telah dilakukan tersebut tersebut. 

Keputusan ini menjadi pertimbangan setelah insiden yang terjadi belakangan. Di antaranya ialah insiden Nick Kyrgios ya didenda 60.000  dolas AS (861 juta rupiah) karena ulahnya di lapangan di turnamen Indian Wells dan Miami Open. 

Lalu juga Alexander Zverev dikeluarkan dari Mexican Open setelah memukul kursi wasit dengan raketnya. 

Dalam suratnya, ATP menyebut insiden tersebut memberikan kesan buruk terhadap olahraga ini. 

Dikutip dari Reuters, Kepala ATP, Andrea Gaudenzi mengatakan, “efektif secepatnya dan ketika menuju musim lapangan tanah liat, pihak ATP telah diberi instruksi untuk memberikan hukuman yang lebih berat dalam menilai pelanggaran tersebut.”

“Selain itu, kami juga akan meninjau kode juga proses disipliner, untuk memastikan memberikan hukuman terkait pelanggaran serius dan berulang.”

Kyrgios didenda sebesar 35.000 dolar AS (500 juta rupiah) setelah mengamuk kepada wasit dan membanting raketnya di Miami. Lalu didenda sebesar 25.000 dolar AS (360 juta rupiah) di Indian Wells setelah membanting raketnya kembali. Dalam insiden tersebut raketnya hampir mengenai ball boy. 

Sedangkan Zverev dilarang bermain selama delapan minggu setelah menyerang kursi wasit dengan raketnya di Acapulco. 

Gaudenzi memberi tahu para pemain bahwa mereka memiliki peran untuk menjaga reputasi dan integritas tenis. 

“Tiga bulan pertama musim ini telah terlihat frekuensi insiden yang tidak biasa dari pemain bintang yang terlibat perilaku tidak sportif,” lanjut Gaudenzi. 

“Insiden ini memengaruhi semua orang, dan mengirim pesan yang salah kepada para penggemar, terutama anak-anak muda.”