Bentangkan Spanduk Berbau Politik, Pertandingan Fenerbache vs Galatasaray di Arab Saudi Ditunda

Tio Prasetyon Utomo

December 30, 2023 ยท 2 min read

Bentangkan Spanduk Berbau Politik, Pertandingan Fenerbache vs Galatasaray di Arab Saudi Ditunda
Football | December 30, 2023
Pihak berwenang menolak adanya spanduk bertuliskan nama bapak Turki modern, Mustafa Kemal Ataturk.

Final Piala Super Turki antara Galatasaray dan Fenerbahce di Arab Saudi ditunda karena perselisihan antara klub dan otoritas negara tuan rumah.

Pertandingan tersebut dijadwalkan dimulai pada pukul 00.45 WIB tetapi, dengan ribuan suporter yang berada di dalam Stadion Al-Awwal di Riyadh, pertandingan tersebut ditunda ke pukul 02:00 WIB.

Federasi SepakBola Turki dan klub-klub menyalahkan masalah dalam pengorganisasian pertandingan tersebut setelah pihak berwenang menolak adanya spanduk bertuliskan nama bapak Turki modern, Mustafa Kemal Ataturk.

Selain itu, ada juga kata-kata terkenal yang pernah dilontarkan oleh Ataturk, “Perdamaian di rumah, perdamaian di dunia”. Lagi-lagi, spanduk tersebut diminta diturunkan oleh pihak Arab Saudi.

Dalam pertandingan tersebut, para pemain juga tidak diperbolehkan masuk ke lapangan dengan mengenakan kaus bergambar Ataturk.

Semasa hidupnya, Ataturk pernah meluncurkan program reformasi sosial dan politik revolusioner untuk memodernisasi Turki. Ia menjabat sebagai presiden dari tahun 1923 hingga kematiannya pada tahun 1938.

Reformasi ini mencakup emansipasi perempuan, penghapusan semua institusi Islam dan pengenalan kode hukum Barat, pakaian, kalender dan alfabet, menggantikan tulisan Arab dengan tulisan Latin.

Dilarangnya terdapat spanduk Ataturk ditengarai karena hal tersebut sudah di luar dunia sepakbola. Pasalnya Ataturk merupakan seorang politisi yang di mana pada pertandingan sepakbola dilarang adanya unsur politik apapun bentuknya.

Selepas tertunda selama beberapa jam, para pejabat dari Galatasaray dan Fenerbahce mengadakan pertemuan dengan presiden Federasi SepakBola Turki (TFF) Mehmet Buyukeksi sebelum keputusan diumumkan. Dalam pertemuan tersebut diputuskan kalau pertandingan pada akhirnya lebih baik ditunda.

“Kami, bersama dengan klub-klub kami, telah secara kolektif memutuskan penundaan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada federasi sepakbola negara tuan rumah dan lembaga terkait atas upayanya menyelenggarakan Piala Super sejauh ini,” dalam keterangannya.

The Riyadh Season, sang penyelenggara pertandingan mengaku sebelumnya mereka sudah berupaya keras mengadakan pertandingan dengan baik. Akan tetapi semuanya berubah ketika bentangan spanduk dari para suporter.

“Kami berharap dapat mengadakan pertandingan tepat waktu sesuai dengan peraturan dan regulasi sepakbola internasional yang mengharuskan olahraga tersebut disajikan tanpa ada slogan di luar cakupannya. Terutama karena hal ini telah dibahas dengan federasi Turki dalam rangka pertemuan persiapan pertandingan.

Meski telah terjadi kesepakatan, namun sangat disayangkan kedua tim tidak menepati apa yang telah disepakati sehingga menyebabkan pertandingan tidak terlaksana.

Keputusan menggelar pertandingan di Arab Saudi sempat menuai kritik dari Turki, mengingat tahun 2023 merupakan peringatan 100 tahun berdirinya Republik Turki modern.

Klub Super Lig Turki Samsunspor dan Besiktas menyerukan pertandingan dimainkan di stadion mereka. Namun pada pertengahan Desember semua liga di Turki ditangguhkan setelah wasit Halil Umut Meler diserang oleh presiden MKE Ankaragucu Faruk Koca.