Berbagai Aturan Baru di IBL Musim 2024

Tio Prasetyon Utomo

December 11, 2023 ยท 3 min read

Berbagai Aturan Baru di IBL Musim 2024
Other Sports | December 11, 2023
Ada tiga aturan yang mencolok, soal laga home & away, aturan untuk pemain dan adanya salary cap.

Indonesia Basketball League (IBL) musim 2024 tinggal menghitung hari. Rencananya IBL 2024 akan digelar mulai 13 Januari 2024.

Ada yang unik dan baru dari IBL di musim 2024. Pasalnya akan ada aturan baru yang diterapkan.

Sejauh ini ada tiga aturan baru yang sudah pasti diterapkan, yakni soal pertandingan yang diadakan secara home & away, soal pemain dan juga salary cap.

Untuk format home & away nantinya setiap tim akan menjadi tuan rumah sebanyak 13 kali. Begitu juga saat away, akan bermain sebanyak 13 kali.

Lalu tim home bertanggung jawab dalam pelaksanaan pertandingan, hiburan, tiket dan keamanan lokasi dan pertandingan. Venue dipilih bisa milik atau bekerjasama dan dapat digunakan oleh tim lain di kotanya.

Terakhir adalah soal pendapatan tiket sepenuhnya milik klub. Diterapkannya aturan ini guna membangun fanatisme fans di kota sang klub juga meningkatkan peluang bisnis klub.

Soal pemain, ada ketentuan terkait syarat pemain lokal, heritage, mekanisme pemain asing dan rookie. Syarat untuk pemain lokal naturalisasi adalag memegang paspor Indonesia selama minimal 365 hari sebelum bergabung dengan klub IBL dan mendapatkan izin tertulis dari PP Perbasi.

Syarat pemain heritage adalah memiliki dokumen sah seperti akta kelahiran/paspor/KTP/kartu keluarga dari Bapak dan/atau ibu, atau kakek dan/atau nenek serta bukti dokumen hubungan dengan pemain.

Ada juga soal melakukan pengurusan dokumen visa, kitas, loc FIB. Tak kalah penting adalah dapat bermain bersama dengan pemain import/foreign. Klub juga diperbolehkan untuk tidak menggunakan kategori pemain lokal naturalisas/heritage.

Mekaniseme soal pengaturan pemain asing juga ada, jadi nantinya pemain dipilih langsung oleh klub bukan dari proses draft. Setiap klub hanya boleh mendatangkan pemain melalui agen berlisensi FIBA atau terdaftar di website resmi FIBA. 

Soal tinggi badan juga ada batasannya. Dua pemain di bawah 200 cm dan satu pemain lagi bebas. Juga pemain yang ada hanya boleh bermain bersamaan di lapangan. 

Pemain asing tidak dibatasi soal batasan waktu bermain. Tidak ada pula batasan jumlah pergantian pemain di musim reguler. Namun, pemain yang telah diganti tidak dapat dipilih oleh klub lain di musim yang sama.

Ketika memasuki babak playoff tidak dapat mengganti pemain atau batas akhir pergantian adalah tiga pertandingan terakhir musim reguler. Para pemain diwajibkan melakukan pengurusan dokumen Visa, Kitas, LOC FIBA.

Pemain asing juga tidak ada batasan gaji untuk individu atau khusus pemain asing, namun sesuai dengan salary cap yang ditetapkan untuk satu klub.

Lalu untuk syarat pemain rookie, dipilih langsung oleh klub tanpa proses draft. Akan tetapi, pemain harus berasal dari klub pembinaan (Development) yang dimiliki oleh klub IBL atau bekerjasama dengan klub amatir di kotanya. Untuk usia minimal yakni 19 tahun. Boleh di bawah 19 tahun tetapi akan ada aturan minimal menit dan jumlah bermain pada satu musim kompetisi.

Diberlakukannya aturan soal pemain adalah untuk menambah potensi pool pemain, meningkatkan daya saing antar klub dan daya tarik semua pertandingan klub tuan rumah di setiap kotanya.

Terakhir soal Salary Cap yang biasa diterapkan di cabang olahraga profesional di Amerika Serikat. Jadi bagi yang tidak tahun, salary cap merupakan batas pengeluaran tim.

Salary Cap akan dihitung dari jumlah gaji, termasuk gaji ke-13 pemain dan nilai kontrak seluruh pemain (termasuk pemain asing) dalam satu tahun. Insentif, sekolah, tempat tinggal dan faktor lainnya tidak akan masuk ke perhitungan salary cap.

Salary Cap dihitung berdasarkan kontrak yang diberikan atas dasar nama pemain yang terdaftar pada roster yang telah diajukan kepada liga. Pemantauan dan transparansi dilakukan dengan pemeriksaan pajak beserta audit keuangan klub dan pemain.

Nilai maksimal salary cap untuk satu tahun sebesar Rp 10 Miliar (soft cap) dan Rp 12 Miliar (hard cap).

Jika ternyata ada klub yang mempunyai salary cap di atas Rp 10 miliar maka klub akan dikenakan sanksi administrasi 1:1. Jadi jika nantinya ada klub yang mempunyai salary cap di atas yang ditentukan, maka jumlah uang lebihnya akan dibagikan merata kepada tim yang berpartisipasi.

Berbeda lagi kalau ternyata lebihnya berada di Rp 12 miliar. Selain uang yang dibagikan, akan diberikan sanksi lainnya yakni pemotongan poin pertandingan selama tiga musim. Diterapkannya aturan salary cap adalah untuk meningkatkan daya saing antar klub, pemerataan sumber pemain dan membatasi nilai pengeluaran klub.