Bercandanya Buat Sebagian Pendukung AC Milan Senang, Pioli: Saya Ingin Berada Dalam Situasi Itu!

Tio Prasetyon Utomo

January 27, 2024 · 1 min read

Bercandanya Buat Sebagian Pendukung AC Milan Senang, Pioli: Saya Ingin Berada Dalam Situasi Itu!
Football | January 27, 2024
Seperti diketahui kondisi Stefano Pioli sendiri memang diambang pemecatan.

Stefano Pioli memanfaatkan pengumuman kepergian Jurgen Klopp dari Liverpool untuk bercanda tentang situasinya sendiri di Milan. Seperti diketahui kondisi Stefano Pioli sendiri memang diambang pemecatan.

Sebelummya Jurgen Klopp mengejutkan dunia sepakbola saat ini ketika dia mengumumkan bahwa dia akan meninggalkan pekerjaannya di Liverpool pada akhir musim ini.

Pria Jerman berusia 56 tahun ini pertama kali ditunjuk pada Oktober 2015 dan sejak itu telah memimpin 464 pertandingan kompetitif bersama The Reds. 

Sejak saat itu ia berhasil memenangkan Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, Liga Premier, Piala Super UEFA, Piala FA, Piala Liga, dan Charity Shield.

Dalam jumpa persnya hari ini, Pioli ditanya apakah seorang pelatih bisa kehilangan semangat dan merasa perlu berpindah klub tanpa didorong terlebih dahulu.

“Sulit untuk mengatakannya, saya ingin berada dalam situasi itu!” canda Pioli.

Peluang siapa pun untuk tetap melatih klub Serie A selama sembilan tahun tampaknya mustahil dan banyak yang sudah menyerukan agar Pioli dipecat, meskipun faktanya ia tiba pada Oktober 2019 dan membawa mereka meraih Scudetto.

“Mencapai usia 9, 10 atau 11 tahun di sebuah klub dan mampu mengatakan ‘mungkin sudah tiba waktunya untuk mengubah pemandangan’ adalah sebuah pencapaian. Ini tentu saja merupakan pekerjaan yang sangat intens dan menuntut.

“Klopp telah mencapai usia 9 tahun, Pep Guardiola sudah mencapai usia tersebut dan Sir Alex Ferguson telah mencapai usia lebih dari itu di Manchester United. 

“Masing-masing dari kita harus mendengarkan emosi dan motivasi kita sendiri, lalu membuat keputusan berdasarkan apa yang kita rasakan.”

Di kesempatan lain dalam konferensi pers, Pioli kembali mengisyaratkan ketidakpastian jalur kariernya di Milan.

“Kami, pelatih, hidup dan mati karena hasil. Saya tahu betul bagaimana situasi ini berlangsung. Akan selalu ada pasang surut dalam satu musim, sangat sedikit tim di dunia yang mampu kehilangan intensitas, performa, dan tingkat kebugaran,” tutupnya.