MSPORTS – Juara dunia Francesco Bagnaia melakukan blunder dalam dua balapan beruntun, setelah jatuh saat memimpin balapan di MotoGP Amerika, (Senin (17/4) dini hari WIB. Namun pembalap Ducati ini mengakui crash kali ini bukan karena kesalahannya sendiri.
Bagnaia sejatinya tampil dominan sepanjang akhir pekan. Setelah meraih pole dengan memecahkan lap rekor di Circuit of the Americas (COTA), ia menjadi yang terdepan di sesi sprint race.
Namun saat balapan, ia terjatuh di tikungan dua pada lap kedelapan dari total 20, dengan Alex Rins (LCR) yang berada di belakangnya.
Hasil ini membuat pembalap asal Italia ini kehilangan 45 poin berharga setelah melakukan blunder di Argentina saat berada di posisi kedua.
“Saya tidak tahu apa yang telah terjadi,” kata Bagnaia, dikutip dari Crash.net.
“Sejujurnya, saya tidak tahu berapa lap yang saya lakukan pada akhir pekan ini. Mungkin 80, mungkin 100. Menekan, mengontrol, memahami. Kemudian di balapan ketika saya memegang kendali, saya jatuh.”
“Jadi, saya marah, bukan kepada diri saya sendiri, karena saya 100 persen yakin ini bukan kesalahan saya hari ini.”
“Di Argentina, saya mengakui saya sedikit mendekati batas. Tapi hari ini, tidak. Hari ini sesuatu telah terjadi, bukan dalam hal ban dingin atau angin. Sesuatu yang harus kami pahami dari motor.”
“Karena itu benar kalau motor kami yang terbaik. Kami memiliki motor terbaik di grid, tapi kemudian jika Anda jatuh dan Anda tidak tahu kenapa, tidak ada gunanya kami kehilangan 45 poin dalam dua akhir pekan.”
“Jadi kami harus memahami apa bahwa kami mungkin harus lebih memilih motor yang lebih tidak stabil. Tapi mungkin saya lebih memilih 0,1 detik lebih lambat tapi memahami semuanya lebih baik.”
“Karena saat ini semuanya sangat sulit. Saya merasa tidak bisa dikalahkan. Saya merasa bisa melakukan segalanya. Seperti hari ini saya cepat tanpa mengambil risiko, tanpa melakukan hal gila, saya masuk ke tikungan dua dengan tenang, karena saya tahu itu lebih licin. Dan saya masih saja jatuh.”
“Jadi, saya sangat berharap kepada tim saya akan membantu saya soal itu karena saya yakin dengan potensi dan performa GP23 yang luar biasa. Ini motor terbaik yang pernah saya kendarai. Tapi untuk balapan, ada sesuatu yang harus kami pahami apa yang terjadi.”
Bagnaia menampik adanya masalah pada ban. Namun ia yakin motornya yang terlalu stabil, yang membuatnya tidak merasakan timbal balik dari motor, menjadi masalah utama pada motornya kali ini.
“Mungkin motornya terlalu banyak filter karena ini begitu stabil,” lanjutnya.
“Mungkin kami harus menghilangkan sedikit stabilitas tersebut, menghilangkan filter tersebut, agar bisa merasakan ban.”
“Karena sejujurnya, ini motor yang sempurna, tapi jika Anda jatuh dan kehilangan 45 poin pada dua akhir pekan ada sesuatu yang tidak sempurna.”
Raksasa La Liga Real Madrid meneruskan tren kemenangan mereka, setelah berhasil menumbangkan Leganes dengan skor 3-0, di laga pekan…
Napoli berhasil kembali ke puncak klasemen, setelah mengalahkan AS Roma dengan skor tipis 1-0, di laga pekan ke-13 Serie…
Ruben Amorim gagal mempersembahkan kemenangna di laga debutnya untuk Manchester United, setelah ditahan imbang 1-1 Ipswich Town, laga…
Liverpool berhasil menang comeback setelah sukses mengalahkan Southampton dengan skor ketat 3-2, dalam laga pekan 12 Liga Primer…
Arsitek baru Genoa, Patrick Vieira mengungkapkan tak mudah untuk menangani tim di tengah kompetisi, dan…
Timnas basket Indonesia tak bisa berbuat banyak, saat menjamu Thailand di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025. Pasukan…