Cerita Luis Milla soal Timnas Indonesia, Persib Bandung, dan Kegilaan Suporter Indonesia

Mantan pelatih timnas Indonesia Luis Milla berbagi kisah tentang perjalanan kariernya kepada media Spanyol, Jot Down Sport. Salah yang menjadi sorotan adalah prosesnya menjadi pelatih Skuad Garuda serta fanatisme suporter Indonesia.

Luis Milla pertama kali mendarat sebagai pelatih Indonesia pada 21 Januari 2017, yang menjadi suksesor Alfred Riedl. Pelatih asal Spanyol ini sejatinya menandatangani kontrak berdurasi dua tahun. Namun pada Oktober 2018, kontraknya diputus oleh PSSI.

“Saya sudah mempersiapkan banyak hal. Itu sebabnya, ketika mereka menawari saya peran sebagai pelatih Indonesia pada bulan Januari, saya berkata pada diri sendiri, ‘ayo pergi ke sana’ justru untuk mengobati kekecewaan itu. Sejak itu, di situlah pasar saya,”

Lama menghilang, rupanya pada 19 Agustus 2022, Milla diumumkan sebagai manajer baru Persib Bandung. Namun, pada 15 Juli 2023, Milla mengundurkan diri sebagai manajer Maung Bandung setelah melewati tiga laga tanpa kemenangan di Liga 1 2023/24.

“Itu berjalan baik bagi saya, ya. Anda beradaptasi dengan pesepakbola yang Anda miliki. Ada hal-hal yang Anda sukai dan pemain Anda tidak bisa memberikannya kepada Anda. Tapi saya tidak akan mengeluh tentang apa yang terjadi pada saya di Indonesia, di Bandung,”

Lebih lanjut, mantan pemain Real Madrid ini juga menekankan soal animo dan fanatisme suporter Indonesia, dan mengakui bahwa antusiasme masyarakat Tanah Air kepada sepak bola memang  luar biasa.

“Perbedaannya adalah kita tidak tahu banyak dan mereka memiliki banyak kecepatan yang mereka tempuh. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar kelima di dunia. Ini memiliki 250 juta penduduk,”

“Sepak bola hadir setelah bulutangkis dan sepeda motor. Namun ada pertandingan yang mencapai 50 ribu penonton. Tim saya (Persib) berada di posisi tiga teratas dan saya dapat memberitahu Anda bahwa ada keamanan yang ketat, karena orang-orang menjadi gila dengan tim mereka,”