Daftar Pebulutangkis Juara dari Indonesia di All England: Menelusuri Jejak Gemilang dari Rudi Hartono sampai 2024
Bulu tangkis telah menjadi salah satu cabang olahraga yang membanggakan bagi Indonesia, dan tak bisa dipungkiri bahwa All England merupakan salah satu ajang paling prestisius dalam dunia bulu tangkis. Sejak awal sejarahnya hingga saat ini, Indonesia telah menorehkan berbagai prestasi cemerlang di kompetisi ini.
All England, yang telah digelar sejak tahun 1899, bukan hanya merupakan turnamen bulu tangkis tertua di dunia, tetapi juga salah satu yang paling bergengsi. Untuk para pecinta bulu tangkis, ajang ini menjadi momen yang dinanti-nantikan setiap tahunnya.
Sejak Indonesia pertama kali berpartisipasi di All England pada tahun 1956, banyak pemain-pemain hebat telah mewakili negara ini di ajang tersebut. Ferry Sonneville menjadi perwakilan pertama Indonesia dalam tunggal putra, meskipun ia tersingkir di babak pertama. Namun, pada tahun 1959, Tan Joe Hok membawa pulang gelar juara tunggal putra, memberikan Indonesia kemenangan pertamanya di All England.
Perjalanan gemilang Indonesia di All England tak berhenti di situ. Hingga saat ini, Indonesia telah meraih total 48 gelar, menjadikannya salah satu negara dengan jumlah gelar terbanyak dalam sejarah turnamen ini. Prestasi ini menjadikan Indonesia berada di peringkat keempat setelah Inggris, Denmark, dan China.
Salah satu legenda bulu tangkis Indonesia yang tak terlupakan adalah Rudy Hartono. Dengan total 8 gelar juara tunggal putra, Rudy memegang rekor sebagai pemain tunggal putra terbesar dalam sejarah All England. Kemenangan Rudy yang mengesankan termasuk tujuh gelar berturut-turut dari tahun 1968 hingga 1974.
Tak hanya Rudy, nama-nama seperti Tjun Tjun dan Johan Wahjudi dalam ganda putra, serta Susi Susanti dalam tunggal putri, juga telah menambah gemerlap Indonesia di panggung All England. Susi Susanti, pada tahun 1990, menjadi tunggal putri pertama dari Indonesia yang meraih kemenangan di All England, dan hingga saat ini masih menjadi satu-satunya.
Berpindah ke era kontemporer, Indonesia terus menunjukkan keunggulannya di berbagai nomor. Para pemain seperti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dalam ganda putra, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto dalam ganda campuran, telah mempersembahkan berbagai gelar bagi Indonesia.
Tahun ini, All England menjadi lebih istimewa bagi Indonesia karena dua pebulu tangkisnya, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, melaju ke final tunggal putra. Jonatan Christie berhasil memastikan final tunggal putra sesama Indonesia setelah mengalahkan Lakshya Sen di semifinal dengan skor 21-12, 10-21, 21-15. Sementara itu, Anthony Sinisuka Ginting meraih tiket final setelah mengatasi Christo Popov dengan skor 19-21, 21-5, 21-11.
Final tunggal putra sesama Indonesia ini menjadi yang pertama setelah 30 tahun, mengingatkan kita pada momen epik antara Hariyanto Arbi dan Ardy Bernadus Wiranata pada tahun 1994. Kemenangan salah satu dari mereka akan menambah gemilang catatan prestasi Indonesia di All England.
Picks and Pick'em is here!
More teams, more wins. Join a public league and draft instantly.