MSPORTS – Joleon Lescott memberikan pembelaannya terhadap gelandang serang Manchester City, Jack Grealish, yang dinilai mendapatkan kritikan yang tidak adil.
Sejak kedatangannya dari Aston Villa pada 2021 lalu, Grealish menerima kritikan soal minimnya kontribusi untuk City. Ekspektasi yang tinggi ini terkait soal harga transfer selangit (100 juta pounds), yang membuatnya menjadi pemain Inggris termahal.
Pada musim terakhirnya bersama Aston Villa, Grealish mencetak enam gol dan 13 asis dari 26 laga. Namun bersama City musim lalu, ia hanya mencatatkan tiga gol dan tiga asis dari jumlah pertandingan yang sama, namun dengan menit bermain yang jauh lebih sedikit.
Banyak yang beranggapan kualitas Grealish tertutup oleh banyaknya pemain bintang di City. Hal ini berbanding terbalik ketika di Villa, di mana Grealish menjadi bintang utama.
“Ini sulit untuk Jack karena harganya,” kata Lescott yang juga mantan pemain Manchester City dan tim nasional Inggris, dikutip dari Eurosport.
“Selamanya harga ini akan disematkan padanya dan itu memang demikian karena dia panas dibeli dengan harga itu.”
“Selalu tidak adil jika dia disebut tidak pantas untuk harga itu untuk City. Dia pantas untuk harga itu bagi Vila, dan lebih lagi, karena mempertahankannya di liga. Jika dia tidak di Villa, saya tidak yakin Villa akan bertahan di liga, dan itu menghasilkan 150 juta pounds untuk bertahan di liga.”
“Dia mendapatkan kritikan yang tidak adil tapi kontribusinya untuk City sudah ada. Dia mencetak gol besar melawan West Ham musim lalu. Mungkin tidak banyak momen seperti yang dia harapkan, tapi ketika Anda bermain dengan pemain besar, pemain lain akan memberikan kontribusi.”
“Grealish tidak perlu menjadi pemain terbaik di setiap pertandingan setiap pekan. Kevin De Bruyne tidak perlu menjadi pemain terbaik di setiap pertandingan setiap pekan. Itu yang kita lewatkan dan berpikir Grealish perlu melakukan hal tertentu ketika pemain lain melakukan tugasnya.”
Sebelumnya Grealish menekankan jangan menilai performanya berdasarkan angka gol dan asis.
Pada musim kedua di bawah pelatih Pep Guardiola, ia semakin nyetel bersama Kevin De Bruyne dan Erling Haaland
Adaptasi dengan pola permainan Guardiola menjadi salah satu alasan minimnya kontribusi ini. Ia mengatakan tidak bermain sebebas di Villa atau pun – seperti yang pernah diakuinya – di timnas Inggris.
Namun Grealish tidak khawatir dengan catatan gol atau asisnya di klub.
“Bagi saya, ini bukan soal gol atau asis. Hal itu sangat berarti bagi pemain penyerang tapi saya pikir sepak bola bukan hanya soal itu,” jelas Grealish.
“Saya harap saat musim kedua, saya bisa bermain lebih banyak dan menunjukan performa lebih baik. Itu yang saya ingin lakukan, siapa pun tidak perlu memberi tahu saya itu.”
“Membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan tim Pep Guardiola dan sistemnya, jadi saya yakin saya akan bisa.”
Awal kehidupan Hansi Flick di Barcelona tidak pernah kekurangan pujian dalam beberapa bulan pertama kariernya,…
Kekalahan mengejutkan yang dialami Arab Saudi dari Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 telah…
PSBS Biak sukses meraih kemenangan ketika bertandang ke markas PSS Sleman pada pekan ke-11 Liga…
Persebaya Surabaya mengamankan kemenangan ketika menghadapi Persija Jakarta pada pekan ke-11 Liga 1 2024/25, Jumat…
Manchester baru saja kedatangan nakhoda anyar, Ruben Amorim. Namun, euforia kedatangan pelatih asal Portugal ini…
Timnas Basket Indonesia tengah berlaga di ajang Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025. Babak ini digelar…