Bisnis dan sepakbola menjadi satu hal yang sulit dipisahkan. Seiring berjalannya waktu, mulai banyak pengusaha Indonesia yang melebarkan sayapnya untuk mengakuisisi sebuah klub luar negeri, dengan cara membeli saham sebagian atau mayoritas klub.
Sehingga hal itu membuat para pengusaha Indonesia masuk dalam jajaran direksi klub, yang membuat mereka bisa menentukan arah dan tujuan klub tersebut.
Ambil contoh yang masih diingat adalah ketika Ketua Umum PSSI saat ini, Erick Thohir, mengakuisisi mayoritas saham raksasa Italia, Inter Milan. Bahkan dia dinobatkan sebagai Presiden Klub La Beneamata.
Selain itu ada juga Bakrie Group yang tercatat memiliki klub sepakbola Brisbane Roar (Australia), SAD Deportivo (Uruguay), dan C.S. Visé (Belgia).
Kini gurita bisnis konglomerat Indonesia mulai meluas, yang membuat daftar klub yang dimiliki orang Indonesia semakin menjamur. Berikut daftar klub sepak bola di luar negeri milik orang Indonesia:
1. Como 1907
Como 1907 dimiliki salah satu orang terkaya di Indoinesia, Bos Djarum Group Hartono Bersaudara, bersama Thierry Henry dan Cesc Fabregas sebagai pemilik saham minoritas.
Djarum Group milik Hartono Bersaudara, yakni Robert Budi Hartono dan Michael Hartono membeli Como di tahun 2019 lalu, saat klub sedang mengalami kebangkrutan dan berada di Serie D.
Kini Como masih berada di Serie B dan baru saja menyegel tiket promosi ke Serie A musim depan.
2. US Lecce
Pengusaha asal Indonesia, Alvin Sariatmadja bersama konsorsium, Boris Collardi dan Pascal Picci, menjadi pemilik saham 10% dari salah satu klub langganan Serie A, US Lecce.
Sebelumnya, nama owner RANS Nusantara, Raffi Ahmad santer diberitakan mengambil alih saham Lecce karena terlihat adanya jersey Lecce dengan nama Raffi.
3. Tranmere Rovers
Tranmere Rovers adalah klub profesional yang berbasis di Birkenhead, Merseyside, dan berkompetisi di EFL League Two.
Rovers saat ini dimiliki oleh Trio Wanandi, sang pemilik Santini Group. Anggota keluarga Wanandi, Lukito Wanandi dan Wandi Wanandi, terlibat aktif dalam kepemilikan klub berjuluk Superwhites itu.
4. Oxford United
Salah satu klub sepak bola tertua di Inggris, Oxford United, resmi berdiri di tahun 1893. Saham klub League One itu diakuisisi sebesar 51% oleh pengusaha Indonesia, Erick Thohir dan Andindya Bakrie, pada September 2021.
Namun mereka tak sendiri, untuk komposisi pemegang saham Oxford United ada pengusaha asal Thailand, Sumrith ‘Tiger’ Thanakarnjanasuth dan pengusaha Vietnam, Horst Geicke.
5. FC Verbroedering Dender
Salah satu klub di Belgia bernama FC Verbroedering Dender, diakuisisi sahamnya oleh Sihar Sitorus. Politisi dan pengusaha Indonesia itu membeli saham Verbroedering Dender pada tahun 2018.
Dalam struktur kepengurusan, ada orang Indonesia lainnya bernama Belinda Siahaan yang tercatat sebagai General Manager FC Dender. Kini Dender FC sukses promosi ke Jupiler Pro League, setelah menjadi runner-up Challenger Pro League.
6. CD Polillas Ceuta
Batavia Sports Group (BSG) membuat gebrakan dengan mengakuisisi kepemilikan klub asal Spanyol, CD Polillas Ceuta pada September 2020. BSG merupakan kolaborasi antara SSB ASIOP dengan Batavia Pictures.
Dengan diakuisisinya klub Spanyol ini, maka diharapkan para pemain muda Indonesia bisa mendapatkan kemudahan untuk merumput di liga Spanyol.
CD Polillas Ceuta berkompetisi di Division de Honor Juvenil de Futbol alias Liga Spanyol U-19. Sedangkan tim senior CD Polillas Ceuta akan berkompetisi di kasta keempat Liga Spanyol alias Tercera Division.
7. Brisbane Roar
Bakrie Group asal Indonesia secara resmi mengakuisi 70% saham dari klub sepak bola dari A-League Brisbane Roar FC pada Oktober 2011, dan menjadi orang asing pertama di Australia yang memiliki saham mayoritas pada kompetisi sepak bola negeri tersebut.
Belum setahun berjalan, FFA mengumumkan bahwa Bakrie kini telah mendapatkan 100 persen kepemilikan klub. Selain memiliki klub di Australia, Bakrie juga pernah menguasai saham milik Cercle Sportif Vise atau CS Vise (Belgia) dan Indonesia Futbol SAD (Uruguay).
8. CF Estrela Amadora SAD
C.F. Estrela da Amadora merupakan sebuah tim sepak bola Portugal yang bermain di divisi utama Liga Portugal, yang didirikan pada tahun 1932. Pakuan Football Enterprise resmi mengakuisisi The Tricolours pada Mei 2022.
Sementara itu, Pakuan sendiri merupakan perusahaan asal Bogor yang memang berfokus di bisnis sepak bola milik Dodi Irwano Suparno dan Jaino Matos, yang juga bertindak selaku Sporting Director.
9. United City Football Club
Dari 2012 hingga 2020, klub ini dikenal sebagai Ceres (didirikan dengan nama Ceres–La Salle; berganti nama menjadi Ceres Negros). Klub ini termasuk salah satu tim legendaris Liga Filipina
Pada Juli 2020 MMC Sportz Asia diumumkan sebagai pemilik baru Ceres Negros, dan mengganti nama klub menjadi United City FC mereka bahkan menunjuk wanita asal Indonesia, Esti Puji Lestari, sebagai Chairman klub.
Awal kehidupan Hansi Flick di Barcelona tidak pernah kekurangan pujian dalam beberapa bulan pertama kariernya,…
Kekalahan mengejutkan yang dialami Arab Saudi dari Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 telah…
PSBS Biak sukses meraih kemenangan ketika bertandang ke markas PSS Sleman pada pekan ke-11 Liga…
Persebaya Surabaya mengamankan kemenangan ketika menghadapi Persija Jakarta pada pekan ke-11 Liga 1 2024/25, Jumat…
Manchester baru saja kedatangan nakhoda anyar, Ruben Amorim. Namun, euforia kedatangan pelatih asal Portugal ini…
Timnas Basket Indonesia tengah berlaga di ajang Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025. Babak ini digelar…