MSPORTS – Kapten West Ham United, Declan Rice, bertekad untuk memainkan laga terbaik dalam hidupnya untuk membawa the Hammers juara di UEFA Europa Conference League.
Klub besutan David Moyes tersebut akan menghadapi Fiorentina pada partai puncak yang akan digelar pada Kamis (8/6) dini hari WIB di Fortuna Arena, Praha, Republik Ceko.
West Ham akan memainkan partai final di kompetisi Eropa untuk pertama kalinya sejak 47 tahun lalu, ketika mencapai babak final European Cup Winners’ Cup. Selain itu, klub asal London tersebut juga berpeluang meraih trofi mayor pertama sejak 1980.
Setelah mencapai babak semifinal Europa League musim lalu, menjuarai Europa Conference League menjadi satu-satunya cara bagi West Ham yang dalam performa buruk di Premier League untuk kembali ke kompetisi Eropa musim depan.
The Hammers berada di posisi ke-14 pada klasemen akhir di liga, setelah berupaya untuk menghindari zona degradasi sepanjang musim.
Partai final ini juga yang pertama bagi Moyes sejak membawa Everton ke final FA Cup pada 2009 lalu, sekaligus yang pertamanya di kompetisi Eropa.
Rice mengatakan partai ini adalah yang terbesar dalam sejarah West Ham. Pemain berusia 24 tahun ini juga akan melakukan segalanya untuk merebut trofi tersebut.
“Saat Anda mencapai final, hanya ada satu di benak Anda, yaitu untuk menang,” kata Rice kepada BT Sport.
“Ini pertandingan terakhir musim ini, kami tidak punya pertandingan lagi. Ini adalah kesempatan untuk bermain sekuat tenaga, memberikan segalanya. Kami bersedia melakukan apa saja untuk memenangkan trofi. Para pemain semuanya berada dalam kondisi bagus baik secara fisik dan mental.”
“Saya santai, tidak terlalu memikirkannya. Ini hanya sepak bola, dan saya bermain sesuai kemampuan saya. Kita seharusnya tidak perlu khawatir.”
“Itu tergantung pada kami, tergantung pada saya, mendorong diri saya untuk memiliki permainan terbaik dalam hidup saya, untuk menempatkan kami dalam sejarah. Tidak ada orang lain yang dapat melakukan apa pun kecuali saya dan tim.”
Rice merupakan hasil produk akademi West Ham yang dibelanya sejak berumur 14 tahun. Pada umur 20 tahun, ia pertama kali memakai ban kapten pada 2019 lalu.
Lalu sejak pensiunnya legenda klub, Mark Noble, pada akhir musim lalu, Rice dinobatkan menjadi kapten klub.
Namun partai ini diperkirakan menjadi partai terakhir Rice bersama West Ham. Karena beberapa klub elit Eropa seperti Arsenal, Bayern Munich, dan Manchester United, berebut tanda tangan gelandang Inggris tersebut.
Kendati demikian, Rice mencoba tidak memikirkan hal-hal di luar lapangan dan santai untuk menghadapi partai final ini.
“Menjadi kapten datang secara alami. Saya mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya. Tahun lalu saya adalah kapten di lapangan, tetapi ada Nobes (Mark Noble) yang melakukan semua hal di belakang layar. Tahun ini hanya benar-benar berubah seperti itu,” ujar Rice.
“Saya menjadi diri saya sendiri, merangkul hal-hal yang datang. Saya tidak terlalu memaksakan diri sebagai kapten, saya hanya mencoba untuk membuatnya semudah mungkin dan ketika saya harus berurusan dengan hal-hal di luar lapangan, saya melakukannya sebaik mungkin, dengan bantuan beberapa rekan setim.”
“Menjadi kapten klub besar seperti West Ham pada usia 24 tahun itu sulit. Dengan kepribadian saya, saya sangat santai dan membiarkannya terjadi.”
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah meninggal dunia dokter tim Persib, Dokter Rafi Ghani, Senin…
Teka-teki tak tampaknya sosok ShoYamamoto pada laga pekan ke-16 Liga 1 2024/25 akhirnya terjawab. Pemain…
PSS Sleman terus memberikan pantauan secara intensif para pemainnya yang tengah dililit cedera. Tim medis…
Pelatih Persija Jakarta dan seluruh elemen tim tak mau terdistraksi di tengah bursa transfer yang…
Bek Persija Jakarta, Hansamu Yama, bersyukur ia dan kolega meraup poin maksimal kala menjamu PSS…
Pertandingan pekan ke-16 Liga 1 2024/25 menjadi spesial bagi Beckham Putra karena bertepatan dengan Hari…