DNF di GP Kanada, Mick Schumacher Justru Makin Percaya Diri

Tio Prasetyon Utomo

June 23, 2022 · 1 min read

DNF di GP Kanada, Mick Schumacher Justru Makin Percaya Diri
Other Sports | June 23, 2022
Mick Schumacher percaya diri menatap balapan F1 selanjutnya

MSPORTS – Mick Schumacher gagal menyelesaikan balapan (DNF)
di GP Kanada akhir pekan lalu. Unit powernya mati pada lap ke-18 sehingga tidak
bisa melanjutkan balapan.

Padahal, itu merupakan penampilan terbaik pembalap asal
Jerman ini pada musim 2022. Pasalnya, ia mendapat pole terbaiknya di posisi
keenam.

Oleh karenanya, ia pun justru merasa percaya diri karena
penampilannya secara keseluruhan yang dinilai cukup meyakinkan.

“Itu jelas membuat frustasi tetapi hal seperti ini terjadi. Ini
F1, segalanya berada di tepian. Jadi, ya, kami hanya harus menelannya,” kata
Schumacher.

“Namun, kami mendapat banyak hal positif yang bisa diambil
dari sini. Jadi, ya, saya sangat bergairah untuk selanjutnya,” ujar pembalap
berusia 23 tahun ini.

Ia pun menegaskan bahwa dirinya tidak patah semangat karena kejadian
ini.

“Saya berada di sini karena saya mencintai olahraga ini.
Saya cinta membalap dan anda meraih apa yang anda perjuangkan,” tegas Schumacher.

“Sayangnya, kami tidak meraihnya hari ini. Namun, saya yakin
kami akan mendapat lebih banyak kesempatan. Pada akhirnya, semoga keberuntungan
akan berubah.”

“Ini jelas berat. Namun, saya memiliki pengalaman di masa
lalu dan kami mampu mencapainya pada akhirnya. Kami masih memiliki beberapa
balapan.”

Schumacher pun mengungkapkan pandangannya mengapa hal
tersebut bisa terjadi.

“Kita mendapat lintasan yang basah di sesi kualifikasi. Kita
mendapat lintasan yang kering di sesi balapan. Jadi, saya mencoba untuk mencari
batas cengkraman yang baru ketika kondisinya sangat berbeda,” ungkapnya.

“Kami hanya mencoba mencari ritmen dan saya yakin akan ada
lebih banyak yang datang. Berat memang menerima hal seperti ini. Terlebih, jika
kamu berada di posisi yang berpeluang mendapat poin dan harus menghentikan
mobil ketika anda ketujuh atau berapa pun.”

“Memang tidak pernah menjadi hal yang terbaik, tapi itulah
adanya,” pungkas Schumacher.