Dua Legenda Premier League Akui Alami Masalah Kesehatan Mental Ketika Masih Bermain

Tio Prasetyon Utomo

February 08, 2022 · 2 min read

Dua Legenda Premier League Akui Alami Masalah Kesehatan Mental Ketika Masih Bermain
Football | February 08, 2022
Chris Sutton dan Micah Richards mengakui mereka pernah mengalami kesehatan mental ketika masih bermain

MGOALINDO – Pada Senin (7/2/22), legenda Manchester United yang kini melatih Derby County, Wayne Rooney, mengaku bahwa ia sempat mengalami permasalahan kesehatan mental ketika masih aktif bermain. 

Pernyataan tersebut pun mendapat respon dari dua legenda Premier League lainnya, Chris Sutton dan Micah Richards, yang juga mengaku pernah mengalami hal serupa.

Sutton berkarir sebagai seorang striker pada periode 1990-an hingga 2000-an. Ia pernah membela Norwich City, Blackburn Rovers, Chelsea, Glasgow Celtic, Birmingham City, dan Aston Villa.

Ia meraih gelar Premier League bersama Blackburn Rovers pada 1995 dan empat kali Liga Skotlandia bersama Glasgow Celtic. Pada musim 1999-2000, dia hanya mencetak satu gol sebelum meninggalkan Stamford Bridge.

“Sekarang saya bisa menertawakannya. Tapi waktu saya bersama Chelsea dan mengalami periode yang sulit, saya menahannya sendiri. Ketika semuanya berjalan tidak sesuai, saya menjadi bahan olok-olok di media nasional dan bahkan ada sebuah karikatur,”

“Saya bersikap seolah tidak mempedulikannya namun itu sangatlah menyiksa. Saya bahkan terlalu malu untuk menceritakannya kepada ayah dan istri saya,”

“Hal tersebut berdampak besar untuk saya. Meskipun pada akhirnya saya menemukan jalan keluar,”

“Melihat ke belakang, setelah karir saya selesai, saya tahu bisa mengatasi hal tersebut secara berbeda. Mungkin berbicara kepada pelatih. Namun, di lingkungan sepak bola, saya merasa hal tersebut sangatlah sulit untuk dilakukan,”

“Itu mengapa, dengan penuh hormat, saya merasa sendirian. Itu sangatlah berdampak masif,”

Micah Richards yang semasa aktif bermain pada periode 2001-2019 untuk Oldham Athletic, Manchester City, Fiorentina, dan Aston Villa, juga mengalami kondisi serupa. Dia dikenal sebagai pemain yang kerap menjadi penghibur ruang ganti.

“Saya datang ke Aston Villa dalam kondisi depresi. Datang sebagai cheerleader dan memasang muka berani karena itu memang merupakan saya di dalam tim,” kata Micah Richards

“Namun, jika saya berbicara secara jujur apa yang sering terjadi ketika saya datang ke tempat latihan, ada situasi di mana saya diperlakukan seolah sepotong daging. Saya paham bahwa itulah sepak bola dan semuanya bisa berjalan,”

“Saya tidak mencoba berbicara kepada orang dan merasa kasihan kepada diri sendiri. Sekarang, saya bisa menjadi diri sendiri dan itu mengapa saya bahagia. Saya merengkuh semua kesempatan yang sepak bola berikan,”

“Namun, saya tidak akan berpura-pura bahwa saya tidak berada dalam kondisi yang buruk seperti Rooney. Saya bersimpati untuknya,”

Sutton dan Micah merasa bahwa masih banyak hal yang harus dilakukan terkait permasalahan ini. Kondisi kesehatan pemain harus lebih dilindungi, terutama di era media sosial seperti ini.