Eileen Gu, Atlet Ski Kelahiran Amerika Serikat yang Bela Republik Rakyat Tiongkok di Olimpiade Beijing

MGOALINDO – Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berhasil meraih satu medali emas dari cabang olahraga ski di ajang Olimpiade Musim Dingin Beijing pada Selasa (8/2/22) waktu setempat.

Penyumbangnya merupakan atlet wanita mereka, Eileen Gu. Atlet yang berusia 18 tahun tersebut berhasil mengalahkan Tess Ledeux dari Prancis dan Mathilde Gremau dari Swiss.

Guu menjadi perbincangan bukan hanya karena kehebatannya dalam olahraga tersebut, melainkan juga karena identitasnya. Pasalnya, ia lahir di Amerika Serikat.

Saat memulai berkarir sebagai atlet ski pada 2018, ia membela Amerika Serikat. Namun, berpindah membela RRT setahun kemudian.

Keputusan tersebut diambil karena ia ingin menginspirasi jutaan anak muda pada Olimpiade Musim Dingin Beijing kali ini yang mana merupakan tempat kelahiran ibunya.

RRT sendiri tidak memperbolehkan seseorang untuk memiliki kewarganegaraan ganda yang artinya Guu kemungkinan melepaskan statusnya sebagai warga negara Amerika Serikat.

Ketika ditanya tentang kewarganegaraannya, Guu tidak pernah melontarkan pernyataan yang pasti.

Pemerintah RRT sendiri menyebutkan bahwa Guu telah menjadi warga negara mereka sejak usia 15 tahun.

Menanggapi isu ini, Guu pun mengatakan bahwa ia tidak ingin memperdulikan kebencian-kebencian yang mengarah kepadanya.

“Pertama-tama, saya perempuan berusia 18 tahun. Saya masih anak-anak. Saya bahkan belum kuliah. Saya orang normal pada umumnya,” kata Guu.

“Jika orang tidak memiliki hati yang baik, mereka tidak akan mempercayai saya karena mereka tidak bisa berempati dengan orang yang memiliki hati yang baik,”

“Dengan begitu, lebih mudah bagi saya untuk menghalang kebencian yang ada. Dan juga, mereka tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya memenangkan medali emas olimpiade.”

“Datang ke sini (Beijing), saya merasa seperti pulang ke rumah. Saya merasa seorang Amerika dan juga Cina. Saya tidak merasa memanfaatkan satu sama lain.”

“Mereka mengerti maksud saya adalah untuk mendorong hubungan di antara kedua negara dan bukan justru untuk memecah belah.”