Elina Svitolina dan Viktoria Azarenka Tak Salaman, Panitia DC Open Sudah Ingatkan Penonton

Tio Prasetyon Utomo

August 01, 2023 · 1 min read

Elina Svitolina dan Viktoria Azarenka Tak Salaman, Panitia DC Open Sudah Ingatkan Penonton
Other Sports | August 01, 2023
Elina Svitolina dan Viktoria Azarenka Tak Salaman, Panitia DC Open Sudah Ingatkan Penonton

Foto: Twitter/ElinaSvitolina

MSPORTS – Elina
Svitolina berhasil mengalahkan Victoria Azarenka dengan skor 7-6 dan 6-4 dalam
babak 32 besar DC Open, Senin (31/8/2023).

Namun,
bukan hanya hasil tersebut saja yang menjadi perbincangan dari pertandingan
ini.

Sebelum
laga dimulai, panitia dari turnamen level 500 tersebut sudah mengingatkan bahwa
kedua pemain tidak akan saling berjabat tangan.

“Setelah selesainya
pertandingan, tidak akan ada jabat tangan di antara pemain. Kami mengapresiasi rasa
hormat anda untuk kedua pemain selama dan setelah pertandingan serta pengertian
anda terkait situasi ini,” tulis peringatan dari panitia tersebut.

Hasilnya,
ketika laga selesai, para penoton pun tidak menyoraki keduanya dan justru
bertepuk tangan.

Seperti diketahui,
Svitolina sebagai pemain asal Ukraina memang sudah menyatakan bahwa dirinya
tidak akan berjabat tangan dengan pemain asal Rusia atau Belarusia mengingat perang
yang tengah terjadi di antara negara mereka. Sementara itu, Azarenka sendiri
berasal dari Belarusia.

Di babak 16
besar Wimbledon pada 9 Juli lalu, keduanya juga bertemu di mana Svitolina
menang. Saat itu, para penonton pun menyoraki Azarenka karena dianggap menolak
berjabat tangan.

Padahal,
Azarenka mengambil langkah demikian karena menghormati keputusan Svitolina di
atas.

Oleh
karenanya, di DC Open, Svitolina pun memuji keputusan panitia yang sudah terlebih
dahulu memberi tahu para penonton.

“Itu adalah
hal yang benar. Saya meminta WTA (Women’s Tennis Association) untuk menghormati
keputusan para pemain Ukraina. Mereka melakukannya,” ucapnya.

Sementara
itu, Azarenka pun mengaku tidak keberatan dengan keputusan semacam itu. Namun,
ia menyayangkan ini dilakukan terlambat mengingat konflik perang tersebut
memang sudah terjadi sejak Februari tahun lalu.

“Saya tidak
peduli. Sampai kapan kita akan membicarakan hal ini? Apakah itu cerita yang
besar? Apakah menarik bagi orang untuk terus menulis hal yang sama
berulang-ulang? Ini terlambat 18 bulan,” ucapnya.