Categories: FootballLiga Inggris

Everton Sanksi Pengurangan Poin Lagi! Nottingham Forest Juga Terkena, Apa Kabar Chelsea & City?

Everton dan Nottingham Forest telah didakwa oleh Premier League karena melanggar aturan keuangan. Kedua klub tersebut dirujuk ke sebuah komisi independen atas dugaan pelanggaran aturan profitabilitas dan keberlanjutan dalam laporan keuangan mereka untuk musim 2022-23.

Menurut regulasi Premier League, klub dapat kehilangan maksimal £105 juta dalam periode tiga musim, atau £35 juta per musim, sebelum menghadapi sanksi. Klub yang melanggar aturan tersebut berisiko mendapatkan denda atau pengurangan poin.

Everton saat ini sedang mengajukan banding atas pengurangan 10 poin dari tuduhan sebelumnya. Dalam pernyataan, Premier League menyatakan bahwa Everton dan Nottingham Forest “telah mengakui bahwa mereka melanggar aturan keuntungan dan keberlanjutan liga.”

Kedua klub sekarang memiliki waktu 14 hari untuk mengajukan tanggapan resmi mereka, dan sesuai dengan aturan liga, sidang harus selesai dalam waktu 12 minggu. Sidang banding harus dilakukan sebelum 24 Mei 2024 dan keluhan harus diselesaikan sebelum 1 Juni.

Klub dianggap melanggar aturan profitabilitas dan keberlanjutan (PSR) jika perhitungan mereka selama periode relevan menghasilkan kerugian lebih dari £105 juta. Nottingham Forest menghabiskan dua musim di Championship dalam periode penilaian tiga tahun, sehingga kerugian maksimal untuk klub tersebut adalah £61 juta.

Everton saat ini berada di peringkat ke-17 dalam tabel Premier League, hanya unggul satu poin dari Luton Town yang berada di zona degradasi. Sementara itu, Nottingham Forest berjarak empat poin dari zona degradasi di posisi ke-15.

Dalam pernyataan terkait, Everton menyatakan bahwa mereka akan terus membela posisinya dan bahwa dampaknya pada para pendukung akan tercermin dalam proses tersebut. Protes dari ribuan pendukung Everton menyusul pengurangan poin sebelumnya, sementara beberapa politisi setempat juga mengutarakan kekhawatiran.

Pendakwaan baru terhadap Everton datang di tengah ketidakpastian signifikan untuk klub tersebut, termasuk penjualan mayoritas saham oleh pemilik Farhad Moshiri dan pembangunan stadion baru di Bramley-Moore Dock yang direncanakan akan selesai pada akhir 2024.

Nottingham Forest, sementara itu, menyatakan keyakinannya untuk mendapatkan resolusi yang cepat dan adil terkait dakwaan ini. Klub ini menjadi salah satu dari sedikit klub Liga Utama yang didakwa melanggar peraturan profitabilitas dan keberlanjutan bersama Everton dan Manchester City.

Manchester City sendiri sedang menghadapi dakwaan serupa atas lebih dari 100 pelanggaran aturan antara 2009 dan 2018. Sementara itu, Chelsea juga mungkin menghadapi penyelidikan lebih lanjut terkait pembayaran yang terkait dengan mantan pemilik klub, Roman Abramovich.

Tio Prasetyon Utomo

42037

Recent Posts

Daftar Pemain Indonesia Di EAFC 25: Ada Mees Hilgers, Jay Idzes Hingga Pratama Arhan

Gim EAFC 25 telah rilis secara global pada 27 September 2024, dan rating para pemain…

9 jam ago

Buktikan Kualitas, Bos Chelsea Enzo Maresca Puji Kinerja Marc Cucurella

Manajer Chelsea, Enzo Maresca, memuji performa Marc Cucurella di awal musim ini. Pria berusia 44…

10 jam ago

Barcelona Desak Frenkie De Jong Pergi Tahun Depan, Ini Kesepakatannya

Masa depan Frenkie de Jong di Barcelona masih dipenuhi dengan tanda tanya. Meski sejak tahun…

10 jam ago

Trent Alexander-Arnold ‘Ngarep’ Perpanjangan Kontrak Dari Liverpool, Abaikan Rumor Ke Real Madrid

Bintang Liverpool, Trent Alexander-Arnold tampaknya tidak akan pindah ke mana pun tahun depan. Kontraknya di…

10 jam ago

Peluang Timnas Indonesia Lolos Ke Piala Asia U-20 2025

Timnas Indonesia bakal menghadapi Yaman pada matchday terakhir Grup F Kualifikasi Piala Asia U-20 2025, Minggu…

16 jam ago

Ole Gunnar Solskjaer Akui Kesalahan Bawa Pulang Cristiano Ronaldo Ke Manchester United

Mantan manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, mengakui bahwa ia dan klub telah membuat kesalahan…

17 jam ago