PSSI akan mengambil langkah terkait dengan tunggakan gaji pemain Kalteng Putra. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu Komite Eksekutifnya (Exco), Arya Sinulingga.
Arya Sinulingga berkata kalau saat ini PSSI akan melakukan dua langkah dalam menanggapi kasus Kalteng Putra. Langkah tersebut tentunya diambil agar permasalahan Kalteng Putra dapat segera selesai.
“Langkah pertama yang paling dekat adalah kami meminta supaya LIB menahan subsidi yang diberikan kepada klub. LIB kan punya subsidi kepada klub supaya LIB menahan dulu dana subsidinya,” katanya dalam pesan suara yang diterima oleh Jebreeetmedia.
“Yang kedua Kita akan lakukan mediasi antara manajemen dan pemain supaya bisa diselesaikan masalahnya,” sambungnya.
Sementara itu pemain sekaligus kapten Kalteng Putra Shahar Ginanjar meminta PSSI untuk bersikap adil kepada rekan setimnya. Seperti diketahui, para pemain Kalteng Putra tengah dibayangi sanksi dari Komdis PSSI dan juga sanksi pidana.
Sanksi dari Komdis PSSI bisa diturunkan jika ternyata para pemain Kalteng Putra dianggap bersalah. Hal tersebut terjadi karena para pemain Kalteng Putra memutuskan mogok bertanding pada 27 Januari lalu saat akan menghadapi PSCS Cilacap.
Akibat dari mogoknya para pemain Kalteng Putra, tim berjulukan Laskar Isen Mulang itu terdegradasi ke Liga 3. Para pemain juga sebelumnya sudah dimintai keterangan oleh Komdis PSSI soal mogok bertanding tersebut.
“Harapan saya semoga PSSI bisa menindak tegas klub yang sudah melanggar aturan. Kita juga sebagai pemain atau pelaku utama di sepakbola tidak menginginkan adanya hal seperti ini.
“Kita juga sudah melakukan sesuai prosedur untuk melakukan penagihan hak kita, tetapi mereka [manajemen] selalu mangkir dan tidak bisa berkomunikasi dengan baik,” jelas Shahar Ginanjar di kantor APPI, Jumat (2/2).
Awal mula ramainya kasus penunggakan gaji terjadi saat para pemain dengan kompak mengunggah sebuah surat di Instagramnya masing-masing. Surat tersebut berisikan tentang perjanjian tentang pembayaran gaji yang telat.
Sebelumnya Shahar Ginanjar menyebutkan kalau para pemain memilih untuk mengunggah surat tersebut karena tidak ada satu pun dari pihak manajemen yang siap menerimanya. Oleh karena itu, para pemain bersepakat untuk menaikan kasus tersebut ke publik karena pihak manajemen selalu tidak mengindahkan tuntutan dalam pemenuhan hak pemain.
“Jadi kita melakukan hal yang demokratis seperti unggahan di instagram. Saya harap kepada PSSI bisa menyelesaikan ini apapun yang terjadi ke depannya.
“Saya juga berharap Komdis PSSI bisa lebih adil melihat dari sudut mana pemain tidak bisa melaksanakan pertandingan, bukan serta merta mogok kita tidak beralasan, kita punya alasan.
“Semoga Komdis PSSI bisa menyaring apa yang oleh pemain ceritakan, jangan hanya menyidik dari pihak klub,” tutupnya.
Laga kelima Grup C putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara timnas Indonesia…
Suasana tegang terjadi dalam face-off terakhir pada duel tinju yang mempertemukan Mike Tyson vs Jake…
Pemain keturunan asal Belanda, Ole Romeny dilaporkan tengah berada di Jakarta. Kabar tersebut diungkap oleh…
Garuda Fans kini tak perlu khawatir lagi soal akses dan kenyamanan saat menyaksikan pertandingan antara…
Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Jepang dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 15…
Jelang pertandingan menghadapi timnas Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Jumat, 15 November…