Fabregas Beberkan Sulitnya Meninggalkan Arsenal, Hingga Ditolak Arsene Wenger

Tio Prasetyon Utomo

March 10, 2023 · 6 min read

Fabregas Beberkan Sulitnya Meninggalkan Arsenal, Hingga Ditolak Arsene Wenger
Football | March 10, 2023
Fabregas Beberkan Sulitnya Meninggalkan Arsenal, Hingga Ditolak Arsene Wenger

MSPORTS – Cesc Fabregas membeberkan kisahnya saat harus mengambil keputusan sulit untuk meninggalkan Arsenal ke Barcelona, hingga ditolak oleh pelatih the Gunners saat itu Arsene Wenger saat hendak kembali ke Emirates Stadium.

Fabregas merupakan salah satu produk akademi Barcelona. Namun ia hengkang dari La Masia saat masih berusia 16 tahun untuk hijrah ke Inggris.

Meski masih berusia muda, ia dipercaya oleh Wenger menjadi jenderal lapangan tengah the Gunners.

Ia kemudian menjadi pemain penting Arsenal dan kemudian menjadi kapten, sebelum hengkang pada 2011, untuk kembali ke klub masa kecilnya.

Kepergian ini menjadi salah satu momen di mana banyak pemain-pemain bintang Arsenal yang hengkang, karena merasa klub tidak berambisi untuk meraih gelar.

Selain Fabregas, banyak bintang lainnya yang hengkang seperti Samir Nasri, hinggang Robin van Persie.

“Saya selalu katakan ini adalah keputusan yang tersulit,” kata Fabregas kepada Kammy and Ben’s Proper Football Podcast.

“Di dalam hati saya, ini adalah keputusan yang mudah karena apa yang saya miliki di masa lalu, karena saya selalu menjadi pendukung dan ini mimpi saya bermain untuk tim utama Barcelona sejak saya kecil.”

“Tapi ini sangat sulit karena Arsenal telah memberikan saya begitu banyak dan saya merasa dicintai oleh seluruh klub dan fans. Kepercayaan yang mereka berikan kepada sejak muda, ini sangat berat bagi saya menghadapi Arsene, orang yang memberikan saya segalanya, untuk mengatakan, ‘mohon, saya ingin pulang ke rumah’.”

“Jika ini bukan Barcelona, sudah pasti, saya akan bertahan di Barcelona.”

Setelah hanya meraih satu gelar FA Cup pada 2005, Fabregas kembali ke klub masa kecilnya.

Ia bergabung dengan gelandang lulusan La Masia lainnya, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, dan Sergio Busquets.

Namun perlahan-lahan perannya semakin menurun dan hengkang dari Barcelona setelah tiga musim.

“Saya pikir waktu adalah hal yang sungguh penting di sepak bola. Melihatnya kembali sekarang, saya seharusnya menunggu lebih lama hingga performa Xavi menurun, dan pergi ke sana untuk mengambil tempatnya,” lanjutnya.

“Karena frustrasi begitu lama tidak memenangkan apa pun di Arsenal dan merasa kadang klub tidak membeli pemain untuk bersaing di Champions League dan di liga, saya merasa saya sangat lelah karena saya memberikan begitu banyak dan bermain 60 laga setiap musim dan tanpa istirahat.”


Setelah memutuskan untuk hengkang, Fabregas kembali dihadapkan dengan pilihan destinasi selanjutnya. 

Arsenal memiliki klausul kontrak pembelian kembali Fabregas jika meninggalkan Barcelona.

Namun Arsenal saat itu sudah berada dalam kondisi keuangan yang lebih baik, dengan pembelian mahal saat mendatangkan Mesut Ozil dan Alexis Sanzhez. Selain itu, the Gunners juga memiliki banyak gelandang kreatif lainnya seperti Santi Cazorla, Jack Wilshere, dan Aaron Ramsey.

Wenger lalu menolak untuk mendatangkan Fabregas, yang akhirnya bergabung dengan Jose Mourinho di klub London lainnya, Chelsea.


Bersama the Blues, ia sukses meraih dua gelar Premier League, satu FA Cup, dan EFL Cup.

“Di kontrak ketika saya datang ke Barcelona kami mengatakan, setelah saya pindah (dari Barcelona), Arsenal akan menjadi opsi pertama,” lanjut Fabregas.

“Mereka memiliki satu pekan untuk memberikan respons. Jadi tentu saja kami mendekati Arsenal. Kami katakan, ‘dengar, saya meninggalkan Barcelona dan menurut peraturan, Anda memiliki satu pekan untuk memutuskan jika Anda ingin mengambil saya kembali atau tidak.”

“Selama satu pekan saya tidak bisa berbicara kepada orang lain. Kami memberi tahu Arsenal, Arsene, semua orang, jadi setelah satu pekan kami menelepon Arsene dan dia mengatakan dia sudah memikirkannya dan mereka mengatakan mereka sudah memiliki banyak pemain di posisi saya seperti Mesut Ozil, (Santi) Cazorla, Jack Wilshere, Aaron Ramsey.”

“Dia mengatakan untuk menempatkan saya dia harus mengeluarkan seseorang dan ini akan menciptakan, Anda tahu…. Saya pikir dia juga merasa sedikit sakit, dengan cara saya pergi dan semuanya.”

“Saya tidak menyimpan dendam karena itu hak mereka, keputusan mereka dan mereka bisa melakukan apa yang mereka inginkan.”

“Saya memiliki beberapa opsi dan salah satunya adalah Chelsea. Saya berbicara kepada (Jose) Mourinho, saya menemuinya. Dia memberi tahu banyak hal yang baik. Dia ingin saya menjadi pemimpin tim. Ini terasa tepat.”


Fabregas lalu mengungkapkan penyesalan terbesarnya saat bersama Arsenal. Ia hanya memenangkan satu trofi FA Cup saat baru menembus ke skuad utama.

“Penyesalan terbesar saya adalah adalah tidak menang di final Champions League (pada 2006 bersama Arsenal), kami sangat dekat untuk memenangkannya,” ujarnya.

“Begitu juga tidak mengangkat trofi sebagai kapten Arsenal merupakan sesuai yang selalu ada di hati saya karena saya berusaha begitu besar.”