Halaman rumah / Other Sports / Bola Basket / FIBA World Cup 2023: Bungkam Amerika Serikat Lewat Overtime, Kanada Rebut Peringkat Ketiga

FIBA World Cup 2023: Bungkam Amerika Serikat Lewat Overtime, Kanada Rebut Peringkat Ketiga

Tio Prasetyon Utomo

September 10, 2023 · 7 min read

Other Sports | September 10, 2023

FIBA World Cup 2023: Bungkam Amerika Serikat Lewat Overtime, Kanada Rebut Peringkat Ketiga

MSPORTS – Kanada berhasil meraih medali pertama di ajang FIBA World Cup usai mengalahkan Amerika Serikat 127-118 lewat overtime untuk menjadi juara ketiga pada Minggu (10/9).

Bermain di Mall of Asia Arena, Filipina, Kanada mengawali pertandingan dengan baik ketika berhasil unggul 34-25. Namun AS berhasil bangkit dan memangkas jarak menjadi 56-58 saat turun minum.

Forward Brooklyn Nets Mikal Bridges lalu mencetak poin dari free throw, disusul dengan tripoin pada akhir pertandingan untuk memaksa pertandingan melanjut ke babak overtime.

Kelly Olynyk lalu berpeluang mencetak poin kemenangan jika tripoinnya saat buzzer berhasil masuk. Namun pertandingan berakhir dengan poin 111-111

That’s where SGA took over once again, with a little bit of help from Dillon Brooks. Shai’s back-to-back buckets led to Brooks scoring on consecutive possessions, and Canada took a 121-115 lead to the final two minutes of overtime.

Shai Gilgeous-Alexander dan Dillon Brooks lalu berhasil membawa Kanada menang di 127-118.

Hasil ini membuat AS gagal meraih medali di FIBA World Cup dalam secara beruntun sejak 1963, 1967, dan 1970.

Brooks tampil gemilang pada laga ini dengan 29 poin, disusul SGA dengan 31 poin dan 12 asis. Sementara itu, RJ Barrett mencetak 23 poin, lalu 11 poin diperoleh Olynyk dan Luguentz Dort.

Di sisi lain, Anthony Edwards mencetak 24 poin untuk AS, Austin Reaves dengan 23 poin, Bridges dengan 19 poin, Bobby Portis 14 poin, Jalen Brunson 13 poin, dan Josh Hart 10 poin.

“Tim ini luar biasa, istimewa, ini adalah awal dari sesuatu yang akan bertahan lama. Dari pemain pertama, 12 pemain datang dan bekerja setiap hari sejak 1 Agustus. Mereka menjadi lebih baik setidaknya satu persen setiap hari, dan mereka membangun identitas yang baru saja kami tunjukkan. Kami bisa melakukan hal-hal hebat,” kata kata pelatih Kanada, Jordi Fernandez.

“Saya ingin berterima kasih kepada dua orang, yang sangat spesial bagi saya. Istri saya Kelsey, karena ketika Anda jauh dari rumah begitu lama, itu sulit, ketika Anda melatih di Piala Dunia dan Anda jauh dari rumah dan Anda merindukan anak-anak Anda, jadi terima kasih telah mendukung saya. Dan terima kasih kepada pelatih (David) Blatt. Dia seperti malaikatku. Dia selalu ada untukku.”