Gonzalo Higuain Teteskan Air Mata Pasca Lakoni Laga Pamungkas

Tio Prasetyon Utomo

October 18, 2022 · 2 min read

Gonzalo Higuain Teteskan Air Mata Pasca Lakoni Laga Pamungkas
Football | October 18, 2022
Gonzalo Higuain Teteskan Air Mata Pasca Lakoni Laga Pamungkas

MSPORTS – Gonzalo Higuain tak mampu menahan tangisnya di stadion Citi Field pasca melakoni laga terakhirnya sebagai pesepak bola profesional, Selasa (18/10) pagi WIB. Penyerang asal Argentina tersebut mengatakan mimpinya telah berakhir setelah menutup kariernya bersama Inter Miami

Higuain yang mengumumkan akan pensiun pada awal Oktober lalu, gagal meraih trofi di musim terakhirnya usai kalah 3-0 dari New York City FC di babak playoff Major League Soccer.

Usai peluit panjang ditiupkan wasit, pemain berusia 34 tahun ini tertunduk sembari menangis, menandakan akhir dari 17 kariernya sebagai pesepak bola.


“Saya merasa apa yang sangat saya cintai sebagai sebuah pekerjaan telah berakhir. Sepak bola adalah setengah hidup saya, karier saya, 17 setengah tahun,” kata Higuain usai laga, dikutip dari the Sun.

“Gambaran dari seluruh karier saya muncul di kepala saya. Di mana saya tinggal, di mana saya bekerja, apa yang saya alami dan saya sangat senang karena saya telah memberikan segalanya hari ini. Itu hal yang paling penting.”

“Mimpi telah berakhir dan kehidupan lainnya dimulai.”

Higuain memulai kariernya di River Plate di tanah kelahirannya sebelum membesarkan namanya di Real Madrid, Napoli, dan Juventus. Kemudian ia pindah ke Inter Miami pada 2020 lalu setelah sempat menjadi pemain pinjaman di AC Milan dan Chelsea.

Selama kariernya, Higuain telah memenangkan tiga titel LaLiga dengan Madrid, tiga Scudetto bersama Juventus. Ia telah mencetak lebih dari 300 gol untuk klub yang dibelanya, serta 31 gol saat 75 kali membela timnas Argentina.

Setelah pensiun, Higuain mengindikasikan akan terus terlibat dalam sepak bola, khususnya terkait dengan melatih mental pemain-pemain muda.

“Saya pikir tidak cukup penekanan akan pentingnya kesehatan mental,” lanjutnya.

“Itu hal paling penting dalam olahraga ini. Anda bias memiliki semua kemampuan dan semua bakat tapi jika Anda tidak benar secara mental, itu tidak berarti apa-apa.”

“Terutama dalam sepak bola, dan saya sangat ingin membantu anak-anak muda.”