GP Monaco Diisukan Dihapus, Charles Leclerc: Langkah Buruk

MSPORTS – Perusahaan pemilik Formula 1, Liberty Media,
tengah mencari cara untuk bisa semakin meningkatkan olahraga balapan jet darat
ini.

Salah satu cara yang kabarnya akan ditempuh adalah dengan
menghapus GP yang dinilai kurang menguntungkan dari kalendar dan menggantinya
dengan sirkuit lain yang bisa menampung lebih banyak penonton.

GP Monaco yang akan dihelat pada akhir pekan ini menjadi salah
satu yang terancam. Kapasitas mereka hanya bisa menampung 68 ribu orang di saat
sirkuit lain bisa sampai 400 ribu.

Pembalap tim Ferrari yang juga berasal dari Monaco, menyebut
bahwa jika hal tersebut terjadi maka itu akan menjadi langkah yang buruk.

Pasalnya, baginya ini merupakan salah satu sirkuit paling
bersejarah. Seperti diketahui, Monaco telah menggelar balapan Formula 1 sejak
kejuaraan ini pertama kali diadakan pada 1950 dan tidak pernah absen sejak 1955
hingga kini.

“Itu akan menjadi langkah buruk untuk kedua pihak. Saya
tidak pernah mengetahui Monaco tanpa F1 selain karena alasan Covid pada 2020.
Dan F1 tanpa Monaco bagi saya bukan lah F1,” kata pembalap berusia 24 tahun
tersebut.

“F1 memiliki beberaka sirkuit bersejarah seperti Silverstone
(Inggris), Monza (Italia), dan Monaco juga. Dan mereka harus tetap ada di calendar,”
tegas Leclerc.

“Monaco adalah salah satu lintasan terbaik di luar sana. Dalam
urusan kualifikasi, tidak ada tempat lain yang saya nikmati seperti di sini dan
di mana pembalap bisa membuat perbedaan besar,” ujarnya.

“Balapannya sangat dekat. Bahanya bisa tetap anda rasakan
karena anda mendapat sensasi kecepatan. Dan dalam urusan kualifikasi, ini
mungkin yang paling menggairahkan dalam setahun,” tambah Leclerc.

“Saya setuju dalam balapan mungkin ada beberapa hal yang bisa
kita rubah untuk meningkat. Namun, dalam urusan tantangan, untuk pembalap ini merupakan
salah satu yang terberat dalam setahun,” pungkasnya.