Herve Renard: Arab Saudi Harus Cetak Sejarah atau Terlupakan Dalam 30 Tahun

Tio Prasetyon Utomo

November 30, 2022 · 3 min read

Herve Renard: Arab Saudi Harus Cetak Sejarah atau Terlupakan Dalam 30 Tahun
Football | November 30, 2022
Herve Renard: Arab Saudi Harus Cetak Sejarah atau Terlupakan Dalam 30 Tahun

MSPORTS – Pelatih tim nasional Arab Saudi, Herve Renard, mendesak timnya untuk tampil total dan membuat sejarah dengan lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Saudi akan melakoni laga krusial di Grup C melawan Meksiko, Kamis (1/12) dini hari nanti.

Saudi kini berada di posisi tiga dengan raihan tiga angka, jumlah yang sama dengan Argentina yang akan berhadapan dengan pemuncak sementara grup Polandia. Sementara itu Meksiko berada di posisi juru kunci dengan satu angka.

Kiprah Saudi di Piala Dunia 2022 berawal dengan gemilang ketika berhasil menang mengejutkan atas Argentina dengan skor 2-1. Namun melawan Polandia di partai kedua, skuad Herve Renard ini kalah 0-2 dari Polandia.

Saudi perlu mengalahkan Meksiko untuk memastikan tempat di perempat final untuk kedua kalinya dalam sejarah. Namun hasil imbang cukup untuk lolos jika Argentina kalah dari Polandia

“Arab Saudi memiliki generasi yang bagus, dan hanya satu kali tim nasional ini lolos ke babak 16 besar yaitu pada 1994,” kata Renard, dikutip dari Reuters.

“Jadi jika para pemain ingin fans untuk mengingat mereka, mereka harus membuat sejarah atau mereka akan terlupakan dalam 30 tahun.”

Renard yang merupakan pelatih asal Prancis ini mengatakan sang kapten Salman Al-Faraj, serta Mohammad Al-Burayk dan Yasser Al-Shahrani akan absen pada laga kontra Meksiko karena cedera. Sementara Abdulelah Al-Malki terkena akumulasi kartu kuning.

“Kami akan kehilangan empat pemain penting, tapi seperti yang saya katakan sebelumnya, saya memiliki skuad berisi 26 pemain, dan kami harus mengatasi masalah ini dan berjuang untuk lolos besok,” tegas Renard.

Pelatih berusia 54 tahun yang membawa Zambia dan Pantai Gading juara Piala Afrika, menyebut partai ini seperti partai final ketiganya.

“Ini final ketiga setelah final pada 2012 dan 2015, karena kekalahan pada laga ini akan memberikan rasa sesal dan peneysalan merusak hidup Anda,” lanjutnya.

“Jadi kami harus tetap positif dan bermain dengan determinasi dan semangat bersama dukungan dari fans, dan berjuang untuk lolos sampai menit terakhir.”

“Jadi orang-orang yang hatinya lemah harus hati-hati dan tidak menonton pertandingan ini,” tutupnya sembari tersenyum.