MSPORTS – Petenis nomor dua dunia Iga Swiatek berhasil menang telak atas petenis Rusia Liudmila Samsonova 6-2 6-2 untuk meraih gelar China Open pada Minggu (8/10).
Gelar ini ini merupakan gelar juara kelima petenis Polandia 22 tahun pada musim ini, termasuk gelar di French Open lalu. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak di WTA Tour 2023.
Swiatek memang tampil gemilang di turnamen WTA 1000 yang berlangsung di Beijing. Sebelumnya ia berhasil menang dan mengakhiri rentetan 16 laga tak terkalahkan milik Coco Gauff untuk melanjut ke partai final ketujuh musim ini.
Pada babak perempat final, bisa dibilang ia menjalani partai terberat saat menang atas Caroline Garcia dengan skor 6-7(8) 7-6(5) 6-1.
Swiatek lalu hanya menghabiskan 69 menit di lapangan pada partai final. Setelah awal yang sengit di set pertama saat 2-2, Swiatek berhasil mengonversi dua breakpoint dan sukses mengunci set pertama.
Pada gim kedua, Swiatek kembali bermain tanpa celah dan unggul cepat 4-1 pada gim kedua. Tak lama kemudian, ia berhasil mengunci gelar ke-16 dalam kariernya ini dengan tanpa sekali pun melakukan unforced error sepanjang pertandingan.
“Saya senang bisa menang karena, yang pasti, ini sangat besar bagi saya,” kata Swiatek, dikutip dari situs resmi WTA.
“Memenangkan gelar ini adalah sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan pada awal turnamen. Saya cukup bangga pada diri saya sendiri.”
“Yah, tentu saja Anda bisa merasakan bahwa kami sedang memainkan final karena itu sedikit menegangkan, menurut saya.”
“Tetapi saya senang karena saya bisa menyesuaikan diri dengan apa yang dimainkan Liudmila. Saya ingin benar-benar konsisten dengan apa yang ingin saya lakukan, tidak peduli bagaimana yang dia lakukan.”
Swiatek yang juga pemegang empat gelar Grand Slam ini menjadi pemain pertama sejak Serena Williams (2014 dan 2015) yang meraih lima atau lebih gelar dalam dua tahun beruntun.
Ia juga menjadi pemain dengan pemegang gelar 1000 WTA terbanyak sebelum menginjak usia 23 tahun dengan enam gelar, menyalip perolehan lima gelar milik Caroline Wozniacki.
Gelar ini juga menempatkan Swiatek 465 poin di bawah petenis nomor satu dunia Aryna Sabalenka.
Di sisi lain, Samsonova senang bisa melaju ke partai final, meski ingin lebih bisa memberikan perlawanan kepada Swiatek.
“Saya pikir ini adalah hal terbaik yang dia lakukan karena ini adalah tekanan yang dia berikan kepada pemain lain, bahwa dia tidak melakukan unforced error,” ujar Samsonova.
“Setiap kali Anda perlu melakukan sesuatu yang lebih. Apa yang Anda rasakan tidak nyata, tapi dia membuat Anda merasa seperti ini. Inilah yang saya pelajari hari ini.”
“Saya berada di Tokyo pekan lalu dan tidak menampilkan permainan terbaik saya, namun di sini saya menunjukkan permainan yang bagus dan saya gembira atas hal ini.”
Surat kabar Tuttosport mengklaim bahwa Juventus tertarik pada bek AC Milan, Fikayo Tomori Juve tengah…
PSM Makassar berhasil mengamankan poin penuh, usai membungkam perlawanan Barito Putera dengan skor ketat 3-2,…
PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar Workshop Club Licensing Cycle 2024/25 yang digelar di Artotel…
Persib Bandung mencatat rekor tak terkalahkan di Liga 1 selama 18 pertandingan beruntun sejak musim…
Madura United mengalami hasil minor selama enam laga beruntun di Liga 1 2024/25, terhitung sejak…
Menukangi satu klub untuk rentang waktu lama pada era Liga 1 bukan sesuatu yang mustahil.…