Ini Ungkapan Hati Para Pemain Indonesia Usai Gagal di Final Piala Thomas 2024

rizkaart

May 06, 2024 ยท 2 min read

Ini Ungkapan Hati Para Pemain Indonesia Usai Gagal di Final Piala Thomas 2024
Other Sports | May 06, 2024
Jonatan Christie menjadi satu-satunya yang meraih poin untuk Merah Putih.

Indonesia harus mengakui keunggulan China, dengan skor akhir 1-3, dalam laga final Piala Thomas 2024, yang berlangsung di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Minggu (5/5) sore WIB. 

Di partai pertama, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting tak kuasa menahan perlawanan Shi Yu Qi dua set langsung, 17-21, 6-21.

Partai kedua, ganda Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus kalah dengan ketat dari Liang Wei Keng/Wang Chang, 18-21, 21-17, 17-21.

Sementara tunggal Jonatan Christie menjadi satu-satunya yang meraih poin untuk Merah Putih setelah menang atas Li Shi Feng, 21-16, 15-21, 21-17.

Sayangnya, di laga penentuan, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri kalah dari He Ji Ting/Ren Xiang Yu dalam straight set 11-21, 15-21.

Dikutip dari laman resmi PBSI, para pemain mengungkapkan perasaan kecewanya, usai gagal membawa pulang Piala Thomas ke Indonesia. 

Anthony Sinisuka Ginting: “Dari awal memang sampai pertandingan selesai, saya tidak bisa keluar dari tekanan Shi Yu Qi. Cara mengatasi kondisi di lapangan juga tadi saya tidak menemukan yang tepat. Saya sudah mencoba,”

“Tidak ada tekanan dari penonton atau karena ini final, murni karena cara bermain di lapangan saja kendalanya apalagi dia juga bukan lawan yang mudah,”

Muhammad Rian Ardianto: “Memang beberapa kali bahkan tiga pertemuan terakhir melawan Liang/Wang, kami sudah unggul tapi kurang bisa memanfaatkan. Mereka lebih berani dan lebih cerdik dalam mendapatkan poin-poin ketika posisinya sedang kejar-kejaran, lalu ketika sudah unggul mereka balik mengontrol pertandingan,”

Fajar Alfian: “Kami hanya fokus memikirkan pertandingan ini, tidak terpengaruh hasil partai pertama. Kami mau menyumbang poin tapi sayangnya belum berhasil,”

Jonatan Christie: “Puji Tuhan karena posisi tertinggal 0-2 tidak mudah. Teringat lagi momen Piala Thomas dua tahun lalu, di posisi yang sama tapi saya tidak mau kembali jadi penentu kekalahan. Saya mau membangkitkan semangat teman-teman jadi saya berharap Bagas/Fikri semangatnya bisa berlipat ganda lagi, mudah-mudahan bisa mengambil poin. Chico juga demikian,”

“Li Shi Feng dengan dukungan penonton tuan rumah, dia juga ingin menjadi penentu kemenangan dan dia juga ingin menampilkan yang terbaik. Saya berusaha untuk melawan hal tersebut demi kebanggaan bangsa saya. Itu jadi bahan bakar saya hari ini,”

Bagas Maulana: “Kecewa pastinya karena kami belum berhasil upgrade medali dari dua tahun lalu. Pasangan China bermain sangat cepat, kami tidak bisa mengimbangi drive-drive mereka padahal sudah coba mengadu. Banyak mengangkat bola pun bukan pilihan yang tepat,”

Muhammad Shohibul Fikri: “Semua tim dan kami juga sudah berusaha menyusul ketertinggalan hanya memang belum bisa keluar dari tekanan. Ini menjadi pelajaran berharga dan pengalaman karena kami baru pertama kali turun di final Piala Thomas,”