Simone Inzaghi mencoba menjelaskan rahasia kesuksesannya, menjadi satu-satunya orang yang memenangkan lima edisi Supercoppa Italiana dan Final lebih banyak dibandingkan pelatih Inter lainnya .
Hasil ini benar-benar mengukuhkan statusnya sebagai rajanya Supercoppa, karena ini merupakan trofi ketiga berturut-turutnya untuk Nerazzurri.
Kemenangan itu terjadi dengan perjuangan yang keras, karena Lautaro Martinez menjadi satu-satunya pemain yang mencetak gol di laga tersebut. Ia mencetak gol kemenangan dari jarak enam meter di menit akhir ketika pertandingan akan berakhir.
Pada pertandingan tersebut Napoli juga kewalahan karena hanya bermain 10 pemain setelah Giovanni Simeone mendapatkan kartu merah. Momen tersebut terjadi di menit ke-60.
“Kami memuji Napoli atas penampilan luar biasa, mereka bertahan dengan sangat baik dan bertarung seperti singa. Tentu saja, kekalahan di Final di menit 90an selalu menyakitkan,” kata Inzaghi dilansir dari Football Italia, Selasa (23/1).
“Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada para pemain saya. Mereka memainkan semifinal dan kemudian Final 60 jam kemudian, yang merupakan hal baru bagi semua orang. Kami membayar harga untuk itu karena kelelahan, namun para pemain tetap berkonsentrasi.
“Sommer melakukan satu penyelamatan, kami mungkin bisa mencetak gol lebih awal, tapi kami menghadapi lawan yang terorganisir dengan baik,” sambungnya.
Termasuk saat di Lazio, Inzaghi telah memenangkan lima dari tujuh edisi terakhir Supercoppa Italia, lebih banyak dari Marcello Lippi dan Fabio Capello dalam empat edisi. Berkat hasil itu, Simone Inzaghi mencetak rekor baru sepanjang masa.
“Saya puas, tapi yang terpenting adalah untuk para pemain saya yang bekerja sangat keras dan untuk klub yang dalam tiga tahun ini memastikan kami tidak pernah kekurangan apa pun.
“Saya memiliki dedikasi khusus untuk para penggemar kami, yang melakukan perjalanan panjang untuk datang ke sini. Kami ingin menikmati momen bersama mereka dan saat gol terjadi, semua pemain termasuk mereka yang berada di bangku cadangan berlari untuk merasakannya bersama para penggemar.”
Inzaghi juga telah mencetak rekor lain sebagai pelatih Inter dengan memenangi Final terbanyak dalam sejarah klub dengan lima kemenangan, menyalip Helenio Herrera dan Roberto Mancini, yang keduanya meraih empat kemenangan.
“Sebenarnya tidak ada rahasia, Anda memerlukan tim hebat, seperti yang saya miliki di Inter dan sebelumnya di Lazio. Saya optimis, tapi hanya pada tingkat tertentu, karena biasanya Anda punya waktu seminggu atau lebih untuk mempersiapkan Final dan kami tidak punya waktu itu di sini.
“Saya ingin memuji para pemain yang masuk dari bangku cadangan, mereka efektif dalam membangun gol. Ini menegaskan kami membutuhkan semua orang untuk memberikan kontribusi mereka musim ini,” tegasnya.
Meski meraih juara, Inter Milan akan kehilangan Nicolo Barella di laga selanjutnya di Serie A. Pasalnya Nicolo Barella menerima kartu kuning yang membuatnya terena akumulasi. Hal itu pun membuat Nicolo Barella akan absen melawan Fiorentina .
“Dia melakukan kesalahan malam ini dan dia menyadarinya. Dia sedang memperbaiki dirinya sendiri, dia adalah pemain top yang sangat menyadari bahwa ini adalah sesuatu yang perlu dia tingkatkan. Wasit membuat keputusan dan dia harus menerimanya.
“Saya pikir dia sudah banyak berkembang dibandingkan dua tahun pertama ketika saya berada di sini, namun masih harus melakukan yang lebih baik,” tutupnya.
Awal kehidupan Hansi Flick di Barcelona tidak pernah kekurangan pujian dalam beberapa bulan pertama kariernya,…
Kekalahan mengejutkan yang dialami Arab Saudi dari Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 telah…
PSBS Biak sukses meraih kemenangan ketika bertandang ke markas PSS Sleman pada pekan ke-11 Liga…
Persebaya Surabaya mengamankan kemenangan ketika menghadapi Persija Jakarta pada pekan ke-11 Liga 1 2024/25, Jumat…
Manchester baru saja kedatangan nakhoda anyar, Ruben Amorim. Namun, euforia kedatangan pelatih asal Portugal ini…
Timnas Basket Indonesia tengah berlaga di ajang Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025. Babak ini digelar…