Foto: Twitter/PSG_Feminines
MSPORTS –
Pemain Paris Saint-Germain Feminine, Jackie Groenen, memberikan kritik keras atas
format kompetisi Liga Champions Wanita.
Sejak musim
2021/2022, UEFA menggunakan format babak grup yang diisi oleh 16 tim.
Namun, hanya
ada empat tim saja yang lolos otomatis ke babak grup, yaitu juara bertahan dan
tiga juara kompetisi dengan nilai koefesien tertinggi di Eropa.
Sementara itu,
12 tim lain disaring dari babak kualifikasi yang berjalan selama dua babak.
Pada musim
ini, banyak tim besar yang harus tersingkir sejak fase kualifikasi, seperti
Arsenal dan Juventus.
Groenen
yang berasal dari Belanda dan berposisi sebagai gelandang pun mengeluhkan hal
tersebut.
“Saya
pikir, itu cukup aneh, tim-tim beesar terlempar dari babak awal. Saya berpikir
apakah ini adalah jalan yang tepat untuk melaju (untuk sepak bola wanita),”
ungkap pemain berusia 28 tahun ini dikutip BBC Sport.
Groenen dan
timnya bisa menjadi korban selanjutnya dari format seperti ini karena pada Rabu
(11/10) dini hari WIB mereka akan menantang tim besar lain yang juga mantan klubnya,
Manchester United, di babak kualifikasi kedua.
“Selalu
menyenangkan untuk memainkan pertandingan besar. Saya pikir, dari semua undian
yang bisa kami dapat, Manchester United adalah yang terberat,” ujarnya.
“Di satu
sisi, saya tidak sepenuhnya setuju dengan sistem ini. Namun, di sisi lain, saya
bergairah untuk memainkan dengan level dan tekanan pertandingan seperti ini,”
pungkasnya.
Dewa United berhasil mengamankan tiga angka penting, setelah Bali United dengan skor tipis 1-0, dalam…
Awal kehidupan Hansi Flick di Barcelona tidak pernah kekurangan pujian dalam beberapa bulan pertama kariernya,…
Kekalahan mengejutkan yang dialami Arab Saudi dari Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 telah…
PSBS Biak sukses meraih kemenangan ketika bertandang ke markas PSS Sleman pada pekan ke-11 Liga…
Persebaya Surabaya mengamankan kemenangan ketika menghadapi Persija Jakarta pada pekan ke-11 Liga 1 2024/25, Jumat…
Manchester baru saja kedatangan nakhoda anyar, Ruben Amorim. Namun, euforia kedatangan pelatih asal Portugal ini…