Categories: Other SportsTennis

Jadi Juara Grand Slam Pertama Asal Kazakhstan, Rybakina Akui Sempat Gugup Saat Pertandingan

MSPORTS – Elena Rybakina menjadi petenis asal Kazakhstan pertama yang meraih titel Grand Slam usai mengalahkan Ons Jabeur di final, Sabtu (9/7) malam WIB. Ia yang memiliki pembawaan tenang di lapangan, sempat merasa gugup di lapangan.

Petenis berusia 23 tahun ini sempat tertinggal di set pertama untuk memenangkan Grand Slam di final perdananya dengan skor 3-6 6-2 6-2.

Rybakina melepaskan servis dan forehand serta backhand kerasnya untuk memenangkan dua set terakhir dari Jabeur yang merupakan favorit juara di turnamen ini.

“Ini spesial karena saya sangat gugup sebelum pertandingan dan selama pertandingan dan saya jujur sangat senang ini telah berakhir. Saya tidak pernah merasa hal seperti ini sebelumnya,” kata Rybakina usai pertandingan.

“Saya hanya ingin berterima kasih kepada penonton atas dukungannya, ini sukar dipercaya,” lanjutnya.

Rybakina merupakan petenis kelahiran Moskow, Rusia. Namun pada 2018 lalu ia memilih untuk membela Kazakhstan untuk mendapatkan dukungan finansial.

Hal ini menjadi ironi di saat Wimbledon yang melarang petenis asal Rusia dan Belarusia bertanding menyusul invasi Rusia di Ukraina yang mendapatkan dukungan dari Belarusia.

Ia lalu mengucapkan berterima kasih kepada presiden Federasi Tenis Kazakhstan yang mendukungnya di stadion.

Namun pertanyaan soal negara yang dibelanya ini tak mengganggu performanya di lapangan. Ia berhasil mematahkan servis Jabeur di dua set terakhir dan memujinya atas capaian petenis asal Tunisia yang mencoba menjadi wanita Afrika dan Arab pertama yang memenangkan Grand Slam.

“Saya ingin mengucapkan selamat pada Ons untuk pertandingan hebatnya dan semuanya yang telah Anda raih. Ini sangat luar biasa dan saya pikir Anda merupakan inspirasi bukan hanya bagi petenis muda tapi bagi semuanya,” ujar Rybakina soal lawannya ini.

“Anda memiliki permainan yang luar biasa dan saya pikir kita tidak memiliki orang seperti Anda di tur, saya sangat menikmati bermain melawan Anda,” tambahnya.

Jabeur, yang kini berusia 27 tahun, terlihat kecewa usai kekalahan ini.

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Elena dan timnya, dia bermain luar biasa. Saya sangat menyukai turnamen ini dan saya sangat sedih tapi ini lah tenis dan hanya ada satu pemenang,” kata Jabeur.

“Saya sangat senang karena saya mencoba menginspirasi banyak generasi di negara saya. Saya harap mereka mendengarnya. Saya ingin mengucapkan Eid Mubarak kepada seluruh musim di seluruh dunia,” tutupnya.

Tio Prasetyon Utomo

42037

Share
Published by
Tio Prasetyon Utomo
Tags: Kazakshtan

Recent Posts

Preview Pertandingan: Persis Solo vs Persik Kediri di BRI Liga 1 2024/2025

Persis Solo akan bertemu dengan Persik Kediri pada pekan ke-6 BRI Liga 1 2024/2025. Pertandingan…

1 jam ago

Preview Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta di BRI Liga 1 2024/2025

Persib Bandung akan berhadapan dengan Persija Jakarta pada pekan ke-6 BRI Liga 1 2024/2025. Pertandingan…

1 jam ago

Celestino Vietti Raih Kemenangan di Moto2 Emilia Romagna 2024

Pembalap Celestino Vietti dari Red Bull KTM Ajo berhasil meraih kemenangan dalam balapan Moto2 Emilia…

1 jam ago

Danilo Petrucci Menang di Superpole Race WorldSBK Italia 2024

Pembalap Danilo Petrucci dari Barni Spark Racing Team meraih kemenangan gemilang dalam Superpole Race WorldSBK…

1 jam ago

Carlo Ancelotti Sebut Real Madrid Bakal Kembali ke Performa Terbaik

Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti mengatakan timnya mengalami peningkatan, dengan membaik 'sedikit demi sedikit' setelah…

3 jam ago

Djajang Nurdjaman Syukuri Kemenangan Telak Persikabo 1973 atas Dejan FC

Pelatih Persikabo 1973 Djajang Nurdjaman mensyukuri kemenangan kemenangan besar 5-2 yang diraih anak asuhnya, saat…

3 jam ago