Penjaga gawang AC Milan, Mike Maignan, berbicara secara terbuka mengenai insiden rasisme yang dialaminya selama pertandingan melawan Udinese. Walaupun insiden tersebut mengguncang jalannya pertandingan, Maignan memberikan pesan kuat kepada mereka yang terlibat dalam rasisme.
Setelah AC Milan berhasil unggul 1-0, Maignan memberitahu rekan satu tim dan staf ofisial bahwa dirinya menjadi korban rasisme. Peringatan tersebut kemudian disampaikan melalui sistem pengumuman umum (PA), yang memaksa pemain-pemain tim asuhan Stefano Pioli untuk meninggalkan lapangan. Dengan ekspresi wajah yang mencerminkan kemarahan, Maignan menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap situasi tersebut.
Setelah pertandingan berakhir, Maignan berbicara dengan Sky Sports untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai insiden tersebut. Kiper Milan ini menegaskan bahwa tindakan semacam itu tidak boleh dibiarkan.
“Saya pergi mengambil bola dan saya mendengar orang-orang memanggil saya ‘monyet’, tapi saya tidak mengatakan apa-apa; lalu mereka melakukannya lagi dan saya meminta bantuan bangku cadangan, lalu saya bilang Anda tidak bisa bermain sepakbola seperti itu,” ucap Maignan dilansir dari Sky Sports.
“Ini adalah hal-hal yang perlu disampaikan. Mereka adalah orang-orang yang bodoh. Para penggemar datang ke stadion untuk bersorak, mungkin untuk bersiul, namun hal seperti ini dalam sepak bola seharusnya tidak terjadi.”
Kiper berkebangsaan Prancis itu menambahkan bahwa meskipun mengalami pengalaman yang menyakitkan, ia merasa mendapat dukungan penuh dari klub dan rekan-rekannya.
“Kami memiliki klub yang hebat, grup yang sangat kuat, kami adalah sebuah keluarga. Semua orang mendukung saya. Kemudian kami turun ke lapangan dengan keinginan lebih besar untuk memenangkan pertandingan karena alasan ini di sini. Jawaban yang tepat adalah menang!” sambungnya.
Maignan kemudian menyampaikan pesan khusus untuk para pelaku tindakan rasisme. Ia mengutuk para pelaku pelecehan rasial untuk tidak datang ke stadion.
“Sekarang saya tidak ingin bertemu siapa pun, saya tidak ingin berbicara dengan mereka. Mereka harus mendapat sanksi yang sangat keras, karena bicara tidak ada gunanya lagi,” tutur Maignan.
“Mereka harus tinggal di rumah dan tidak lagi datang ke stadion. Sepak bola itu indah karena Anda datang ke stadion, bersama keluarga, untuk bersenang-senang,” pungkasnya.
Pelatih Juventus, Thiago Motta, baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia sempat berkomunikasi dengan mantan rekan setimnya…
Carlo Ancelotti telah menawarkan solusi berani untuk menghindari pemogokan pemain di Real Madrid dan di…
Kapten Barcelona, Marc-Andre ter Stegen, menjadi sorotan karena keputusan yang salah saat mereka menghadapi AS…
PSS Sleman meraih kemenangan meyakinkan atas Arema FC dalam lanjutan Liga 1 2024/25, Jumat (20/9)…
Timnas Indonesia mengalami kenaikan peringkat di ranking FIFA terbaru yang dirilis, Kamis (19/9). Keberhasil tersebut…
MPL ID Season 14 kembali berlanjut! Turnamen Mobile Legends: Bang Bang di Indonesia itu telah…