Jay Idzes Pimpin Lini Pertahanan Timnas Indonesia, Hamka Hamzah: Memang Sifat Leader itu Tidak Berhubungan dengan Usia, Ya

Muhammad Gemilang

April 01, 2024 ยท 1 min read

Jay Idzes Pimpin Lini Pertahanan Timnas Indonesia, Hamka Hamzah: Memang Sifat Leader itu Tidak Berhubungan dengan Usia, Ya
Football | April 01, 2024
Mantan bek andalan Timnas Indonesia itu memberi pujian setinggi langit untuk penampilan apik Jay Idzes di lini pertahanan Tim Garuda.

Jay Idzes dengan cepat berhasil memikat hati para penggemar sepak bola Indonesia melalui dua penampilan awalnya bersama Timnas Indonesia. Salah satu tokoh yang memberikan pujian atas penampilan Idzes adalah Hamka Hamzah.

Idzes menampilkan performa yang luar biasa saat membawa Timnas Indonesia meraih dua kemenangan atas Vietnam dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pekan lalu.

Pemain yang berasal dari klub Liga Italia kasta kedua, Venezia, mampu menunjukkan kepemimpinan yang istimewa dalam mengatur pertahanan bersama Rizky Ridho dan Justin Hubner.

Dalam beberapa momen, Jay Idzes sering berkomunikasi dan memberikan arahan kepada rekan-rekannya di Timnas Indonesia untuk menghadapi serangan dari lawan.

Hamka Hamzah memberikan penghargaan atas penampilan luar biasa Jay Idzes. Kehadiran pemain yang lahir di Belanda ini memiliki dampak yang besar dalam sektor pertahanan tim.

Terkait dengan kepemimpinan Jay Idzes, Hamka juga memberikan pengakuannya. Menurut kapten RANS Nusantara FC, usia tidaklah menjadi penghalang bagi seorang pemain muda untuk menjadi pemimpin di lapangan.

“Memang sifat leader itu tidak berhubungan dengan usia ya. Kepemimpinan itu datang dari diri sendiri. Misalnya, apakah pemain tersebut bisa bergaul dengan teman-temannya yang lain,” kata Hamka.

Dari pengalaman panjangnya di dunia sepak bola, termasuk ketika bermain untuk Timnas Indonesia dari tahun 2004 hingga 2014, Hamka menyoroti beberapa aspek yang diperlukan oleh seorang pemain untuk menjadi pemimpin.

Menurut Hamka yang kini berusia 40 tahun, Jay Idzes perlu menunjukkan sikap rendah hati agar dapat dengan mudah berintegrasi dengan rekan-rekan timnya. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk mempererat hubungan di antara anggota Timnas Indonesia.

“Terkadang ada pemain yang lebih senior, tetapi jarang bergaul dengan pemain lainnya. Ya susah kalau mau dijadikan leader,” sambung Hamka.

“Tetapi kalau dari usia muda, saya rasa tidak ada masalah selama dia orangnya humble dan suka bergaul dengan pemain lainnya. Jadi bisa cepat untuk merangkul menjadikan sebuah tim seperti keluarga,” tukasnya.