Jenni Hermoso Minta Presiden RFEF Luis Rubiales Ditindak Tegas

MSPORTS – Jennifer Hermoso meminta presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Luis Rubiales, ditindak tegas karena mencium pemain timnas Spanyol tersebut pasca menjadi juara Piala Dunia Wanita 2023.

Insiden ini terjadi pasca Spanyol menjadi juara dunia setelah menang 1-0 atas Inggris di partai final melalui gol semata wayang Olga Carmona.

Saat pengalungan medali juara, Rubiales terlihat mencium bibir pemain berusia 33 tahun tersebut dan langsung menuai kritik tajam.

Melalui media sosialnya, Hermoso awalnya mengatakan tidak menyukai aksi Rubiales tersebut. Namun melalui pernyataan lanjutan, Hermoso mengatakan hal tersebut terjadi secara spontan karena euforia menjadi juara dunia.

Rubiales lalu sempat menyebut para pengkritiknya sebagai orang yang idiot, sebelum meminta maaf atas insiden tersebut.

Namun pria berusia 46 tahun tersebut kemudian diminta angkat kaki sebagai presiden RFEF.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyebut aksi Rubiales sebagai hal yang tidak bisa diterima dan menyebut permintaan maaf tersebut bukan hal yang cukup. Lalu Wakil Perdana Menteri Yolanda Diaz meminta Rubiales untuk mengundurkan diri.

Melalui pernyataan yang dirilis oleh serikat pemain FUTPRO dan agen pemain TMJ, Hermoso mengatakan: “Serikat saya FUTPRO, berkoordinasi dengan agensi saya TMJ, berusaha membela kepentingan saya dan menjadi lawan bicara dalam masalah ini.

Masih dalam rilis tersebut, FUTPRO melanjutkan: “Kami berupaya untuk memastikan bahwa tindakan seperti yang telah kita lihat tidak akan dibiarkan begitu saja, bahwa tindakan tersebut akan dikenakan sanksi, dan tindakan tepat diambil untuk melindungi pesepakbola wanita dari tindakan yang kami yakini tidak dapat diterima.”

Lalu Serikat Pesepak Bola Dunia atau FIFPRO juga mendukung Hermoso dan meminta FIFA untuk melakukan investigasi terhadap Rubiales.

“Kami menegaskan kembali bahwa sangat disesalkan bahwa momen spesial bagi para pemain tim nasional Spanyol yang terjadi di hadapan pemirsa televisi global harus ternoda oleh perilaku tidak pantas dari seseorang yang memiliki peran yang membawa begitu banyak tanggung jawab,” tulis FIFPRO.

“Pendekatan fisik yang tidak direncanakan dan tidak diundang terhadap para pemain adalah hal yang tidak pantas atau dapat diterima dalam konteks apa pun, dan terutama ketika mereka ditempatkan dalam posisi rentan oleh seseorang yang memegang posisi berkuasa atas mereka di tempat kerja mereka.”

RFEF mengumumkan akan mengadakan rapat luar biasa pada Jumat (25/8) untuk membahas hal yang mendesak.

“Berdasarkan peristiwa terkini yang terjadi pada upacara penghargaan Piala Dunia Wanita yang dimenangkan oleh Tim Nasional Spanyol pada hari Minggu lalu di Sydney, kami ingin menginformasikan bahwa proses internal Federasi mengenai masalah Integritas juga terbuka, begitu juga dengan protokol lain yang berlaku,” tulis RFEF.

Tio Prasetyon Utomo

42037

Recent Posts

Mansion Sports 9 Ball Open Tournament 2024 Diharapkan Jadi Ajang Pembibitan

Mansion Sports 9 Ball Open Tournament 2024 di hari kedua telah sukses terlaksana. Beberapa pertandingan…

7 jam ago

Persik Kediri Berambisi Raih Tiga Poin, meski Tengah Pincang

Meski harus kehilangan 4 pemain, Persik Kediri tetap mentargetkan meraih hasil maksimal saat menantang tuan…

8 jam ago

Empat Wasit Indonesia Bertugas di AFC Champions League Two

Empat wasit Indonesia dipercaya menjadi pengadil salah satu pertandingan matchday pertama AFC Champions League Two…

9 jam ago

Erick Thohir Pastikan Berkomitmen kepada Timnas Putri Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan tidak pernah membeda-bedakan komitmen dalam membangun sepak bola nasional.…

9 jam ago

Talenta Muda Real Madrid: Lima Pemain Termuda yang Cetak Gol di Liga Champions

Real Madrid dikenal sebagai klub yang melahirkan banyak talenta muda berbakat. Di ajang Liga Champions,…

9 jam ago

Persebaya Surabaya Berambisi Kalahkan PSBS Biak

Persebaya Surabaya sedang menikmati tren positif yang berada di posisi ke-2 klasemen sementara Liga 1…

9 jam ago