Jordan Henderson Masih Dipercaya Jurgen Klopp Pimpin LIni Tengah Liverpool

Tio Prasetyon Utomo

June 27, 2022 · 2 min read

Jordan Henderson Masih Dipercaya Jurgen Klopp Pimpin LIni Tengah Liverpool
Football | June 27, 2022
Jordan Henderson Masih Dipercaya Jurgen Klopp Pimpin LIni Tengah Liverpool

MSPORTS – Peremajaan terjadi di tubuh Liverpool dalam beberapa bursa transfer mendatang. Namun Jordan Henderson masih pemain yang dipercaya sang pelatih, Jurgen Klopp, memimpin lini tengah dan timnya.

Liverpool perlahan-lahan sudah membawa pemain baru ke lini depan mereka.

Bertahun-tahun lini depan mereka diperkuat Mane, Mohamed Salah, dan Roberto Firmino.

Dalam beberapa bursa transfer terakhir Liverpool telah mencoba mendatangkan pemain-pemain baru yang lebih muda menggantikan pemain andalan mereka yang tengah menua.

Sadio Mane yang merupakan pembelian pertama Klopp, telah dijual ke Bayern Munich. Lalu Divock Origi yang menjadi pemain penting dari bangku cadangan, juga hengkang. Namun Henderson masih bertahan.

Kini mereka sudah membawa Luis Diaz dan Darwin Nunez, menyusul Diogo Jota yang sudah berada di Anfield sejak 2020 lalu.

Namun the Reds masih belum membawa gelandang baru.

Jude Bellingham dari Borussia Dortmund dikabarkan menarik perhatian Liverpool dan akan menjadi pemimpin di lini tengah untuk beberapa tahun mendatang.

Walaupun begitu, Klopp sepertinya masih nyaman dengan personel di lini tengah mereka. Termasuk Henderson.

“Apa yang telah kami capai beberapa tahun terakhir tak akan terjadi tanpa dia, mudah mengatakan hal itu,” kata Klopp.

“Ada banyak hal penting yang Anda lakukan selama musim berjalan untuk menyatukan grup, menjaga tim di saat-saat sulit, dan dia hebat dalam hal itu.

“Dia punya kecepatan, dia punya kekuatan, dia bisa lari berabad-abad. Dia bagus saat bertahan, saat melakukan serangan juga bagus, punya kesadaran, visi, operan. 

“Dia kapten dim saya karena dia kapten saat saya tiba di sini dan saya melihat tak perlu mengubahnya. Itu mungkin pujian terbesar.

“Saya jelas tidak tahu Hendo ketika saya tiba di sini, saya tahu dia sebagai pemain, tapi bukan sebagai pria. Dia membawa semuanya yang kami perlu untuk memimpin tim sepak bola.”